Biografi Jokowi (Joko Widodo) - Presiden Ketujuh Indonesia. 'Pemimpin
sederhana,bersih, dan merakyat' itulah hal yang banyak melekat pada
sosok presiden Indonesia saat ini, Ir. H. Joko Widodo atau kerap disapa
Jokowi. Ketika ia terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia ketujuh,
namanya kemudian banyak menjadi perbincangan masyarakat hingga media
asing pun ramai memberitakannya, banyak orang kemudian yang ingin
mengetahui profil, biodata serta biografi dari Jokowi, bagaimana kisah
hidupnya hingga ia menjadi orang nomor satu di Indonesia. Tapi tidak ada
yang menyangka putra dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudhiatmi bakal
menduduki puncak dari kepemimpinan di Indonesia, dimana semuanya dimulai
di Tahun 2005 ketika ia menjadi walikota Solo. Terlebih dahulu untuk
mengetahui perjalanan hidup Jokowi kita harus kembali ke masa kecil Joko
Widodo atau Jokowi, dimana ia termasuk seorang anak yang berasal dari
keluarga sederhana atau kurang mampu. Di keluarganya, ia merupakan anak
sulung dari empat bersaudara, dan satu-satunya anak laki-laki, adiknya
semua adalah perempuan. Sebenarnya, ia juga memiliki adik laki-laki
namun meninggal ketika ibunya sedang bersalin. Nama kecil dari Jokowi
ialah Mulyono.
Jokowi Dari Keluarga Sederhana
Berasal dari keluarga sederhana menyebabkan Jokowi merasakan hidup yang
sulit dan keras, sejak ia mulai bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 111
Tirtoyoso, menjadi seorang kuli panggul, ojek payung dan berdagang sudah
ia lakoni sejak kecil hanya untuk membiayai kebutuhan sekolahnya hingga
makan sehari-hari. Disaat teman-temannya yang lain bersekolah, ia lebih
memilih untuk berjalan kaki. Kepandaiannya sebagai tukang kayu
didapatnya dari ayahnya yaitu Noto Mihardjo, ketika jokowi berusia 12
tahun ia sudah bekerja sebagai tukang gergaji.
Di masa itulah ia merasakan pahitnya penggusuran sebab rumahnya tiga
kali terkena penggusuran, dari situ cara pikirnya tentang kepemimpinan
dibentuk, ia tahu apa yang harus ia lakukan ketika ia harus menertibkan
pemukiman warganya ketika ia menjadi Walikota Solo dan Gubernur Jakarta.
Lulus sekolah Dasar, ia kemudian masuk di SMP Negeri 1 Surakarta
kemudian lulus dari sana ia melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 6
Surakarta.
Selepas tamat dari SMA, ia kemudian mencoba kuliah di perguruan tinggi,
ia kemudian diterima di jurusan Kehutanan di Universitas Gajah Mada.
Disana ia belajar sangat giat mengenai kayu, teknologi pengolahannya
serta pemanfaatnnya hingga ia kemudian banyak dikenal sebagai Juragan
Mebel. Menyelesaikan kuliahnya tahun 1985, ia kemudian menikah dengan
Iriana Jokowi pada tanggal 24 Desember 1986 di Solo yang kemudian
memberinya tiga orang anak bernama Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep
dan Kahiyang Ayu, kemudian pada tahun itu juga ia mulai bekerja di
Perusahaan Kertas BUMN bernama PT. Kraft Aceh, namun disana ia merasa
tidak bedah sehingga memilih mengundurkan diri dan mencoba untuk
berbisnis kayu di Solo sembari menunggu kelahiran anak pertamanya.
Memulai Usaha Berbisnis Mebel
Di Solo, yang pertama yang ia lakukan adalah bekerja di perusahaan milik
pamannya, di CV Roda Jati, kemudian setelah banyak pengalaman yang ia
dapat, ia kemudian memberanikan diri untuk membuka usaha kayu sendiri
dengan membuat badan usaha bernama CV. Rakabu pada tahun 1988 di bidang
mebel kayu, nama badan usahanya terinspirasi dari nama Anak pertamanya
yaitu Gibran Rakabuming. Bisnis kayu Jokowi dibawah naungan CV. Rakabu
mengalami pasang surut bahkan hampir kolaps atau bangkrut namun pada
tahun 1990 berkat suntikan pinjaman sebesar 30 juta rupiah dari ibunya,
Jokowi kemudian mencoba bangkit kembali.
Awal dari nama panggilan 'Jokowi'
Dari usaha kayunya itulah yang kemudian ia dikenal dengan nama sapaan
'Jokowi', nama Jokowi diberikan oleh pelanggannya yaitu Mikl Romaknan
yang merupakan pria berkebangsaan Jerman. Nama Joko Widodo terkesan
sulit diucapkan oleh Mikl Romaknan hingga ia kemudian menyingkat menjadi
'Jokowi' saja hingga kemudian Joko Widodo terkenal dengan sapaan Jokowi
sampai sekarang ini. Dan berkat Mikl Romaknan ia kemudian banyak
menerima orderan mebel dari luar negeri selain kejujuran dan kerja
kerasnya dalam usaha kayu.
Joko Widodo a.k.a Jokowi - Perjalanan Dari Walikota Menjadi Presiden Republik Indonesia
 |
'Blusukan' adalah gaya kepemimpinan Jokowi ketika Menjabat |
Inspirasi mengenai kepemimpinan yang baik serta tata kota yang bersih
serta rapi didapatnya dari hasil jalan-jalannya ke luar negeri
berkeliling Eropa ketika ia berbisnis mebel. Kemudian tahun 2005, ia
dicalonkan menjadi calon Walikota Solo oleh Partai Kebangkitan Bangsa
dan PDI Perjuangan meskipun ia tidak memiliki pengalaman politik yang
cukup, ia berhasil keluar sebagai pemenang dan menjadi walikota Solo.
Kemenangan Jokowi sebagai Walikota Solo menjadi pijakan awal Jokowi
menuju kursi Presiden Indonesia. Kepemimpinan serta gebrakannya sebagai
Walikota Solo banyak mengubah wajah kota Solo sebagai '
Spirit Of Java', ia juga dikenal sebagai pemimpin
'blusukan'
yaitu sering berkeliling melihat langsung keadaan kotanya. Kota Solo
menjadi kota yang nyaman, penataan kota, relokasi pedagang tanpa
menimbulkan kerusuhan, serta membuat Solo menjadi sebagai kota tuan
rumah di acara Internasional adalah sebagian kecil dari prestasi Jokowi.
Terbukti pula ia berhasil sekali lagi menjadi walikota solo pada
pilkada selanjutnya di tahun 2010. Dan dari situlah ia kemudian mulai
dikenal rakyat karena kesederhanaannya serta prestasi yang
ditorehkannya.
Keberhasilan memimpin kota Solo kemudian membuat tokoh Golkar yang juga
mantan wakil presiden Jusuf Kalla meminta Jokowi untuk maju menjadi ke
Kursi Gubernur. Sempat menolak Jokowi kemudian akhirnya meneriman dan
kemudian Partai PDI Perjuangan pimpinan Megwati Soekarno Putri bersama
Partai Gerindra pimpinan
Prabowo Subianto
resmi mengusungnya pada tahun 2012 sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta
berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal
sebagai Ahok. Banyak pihak yang berpendapat pasangan Jokowi-Ahok sebagai
pasangan Calon Gubernur yang tidak diunggulkan bahkan survei pun
mengatakan demikian, namun yang terjadi pasangan Jokowi-Ahok berhasil
mengumpulkan suara yang mengimbangi pasangan incumbent yaitu Fauzi Bowi
dengan selisih suara yang tipis hingga akhirnya diadakan pilkada DKI
Jakarta putaran kedua. Akhirnya pilkada putaran kedua berhasil membuat
Jokowi-Ahok memenangkan kursi Gubernur DKI Jakarta. Banyak pihak yang
menganggap bahwa strategi kampanye politik cerdas Jokowi sebagai
keberhasilan Jokowi dalam memenangkan kursi gubernur.
Setelah ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia kemudian mencoba
bekerja sesuai dengan yang ia janjikan saat kampanye dulu. Perbaikan
irigasi, penataan Pedagang Kaki Lima, hingga perbaikan transportasi yang
menjadi masalah ibukota DKI Jakarta ia coba lakukan selain itu
kebijakannya seperti pembuatan kartu jakarta sehat untuk kesehatan dan
kartu Jakarta Pintar untuk pendidikan, perbaikan sistem transportasi,
pengurangan nepotisme di birokrasi DKI Jakarta dengan sistem lelang
jabatan. Meskipun banyak kalangan yang menilai yang dilakukan belum
berhasil mengatasi permasalahan ibukota namun banyak warga DKI Jakarta
merasa cukup puas dari kebijakan yang ia lakukan terhadap Jakarta.
Belum lama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, PDI Perjuangan melalui mandat dari
Megawati Soekarno Putri
menberikan perintah agar Jokowi maju sebagai Calon Presiden bersama
Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden pada tahun 2014. Hal itu kemudian ia
laksanakan, pengumuman Jokowi sebagai Calon Presiden Indonesia
dilaksanakan di rumah Si Pitung dengan mencium Bendera Merah Putih.
Kemudian deklarasi resmi Jokowi sebagai calon Presiden dilakukan di
Gedung Juang 45, majunya ia sebagai Calon Presiden Indonesia didukung
oleh empat partai pengusungnya yaitu Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura.
Kemudian pada bulan juli 2014, hasil perhitungan suara oleh KPU
Indonesia menyatakan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai pemenang pada Pemilihan
Presiden tahun 2014 dengan perolehan suara sebesar 53,15% atau
70.997.833 dengan mengalahkan lawannya pasangan Prabowo-Hatta Rajasa
dengan perolehan suara 46,85% atau 62.576.444 adapun selisih suara
antara Jokowi dan Prabowo sebesar 8.421.389 suara. Meskipun kemenang ini
di protes oleh pasangan Capres
dari kubu Prabowo-Hatta
Rajasa hingga kemudian menggugat perolehan suara tersebut namun pada
akhirnya Jokowi berhasil menduduki kursi sebagai orang nomor satu di
Indonesia atau sebagai Presiden Ketujuh Republik Indonesia.
Pelantikan Jokowi sebagai Presiden dilakukan pada tanggal tanggal 20
Oktober 2014 di Gedung DPR/MPR RI. Upacara ini menandai secara resmi
dimulainya jabatan Joko Widodo sebagai Presiden didampingi oleh
Jusuf Kalla
sebagai Wakil Presiden Indonesia. Jokowi memulai sepak terjangnya
sebagai presiden Republik Indonesia dengan mengeluarkan kartu Indonesia
Sehat, Indonesia pintar, dibidang maritim ia memberi instruksi keras
terhadap pencuri ikan di wilayah Perairan Indonesia yaitu penenggelaman
kapal yang banyak diapresiasi oleh banyak kalangan, membereskan banyak
proyek pembangunan yang terbengkalai, membagikan seribu lebih traktor
guna menggengjot produksi pertanian, mengundang investor asing dengan
nilai investasi 300 Trilyun rupiah ketika ia berpidato di APEC, namun
kebijakan lain yang ia keluarkan juga banyak diprotes oleh banyak
kalangan misalnya menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), penunjukan
Budi Gunawan sebagai Kapolri yang kemudian batal karena berseteru dengan
KPK, hingga penandatangan surat Perpres mengenai Kenaikan uang muka
Mobil pejabat yang ia tidak ketahui sehingga banyak menimbulkan protes.
 |
Pidato Jokowi di forum Internasional yang banyak menuai pujian |
Terlepas dari banyaknya kontroversi mengenai kebijakan Presiden Jokowi
atau Joko Widodo, namun Jokowi merupakan sosok yang patuh menjadi
perhatian, bagaimana tidak hanya dalam waktu kurang dari sepuluh tahun
saja ia berhasil mencapai puncak sebagai orang nomor satu di Indonesia,
sebab ia banyak dinilai sebagai tokoh pemimpin yang banyak membawa
perubahan besar baik itu di ketika menjabat sebagai Walikota Solo dan
Gubernur Jakarta. Tak heran jika tahun 2014 majalah TIME menjadikan
wajah Jokowi sebagai cover dari majalah tersebut dan menyebutnya sebagai
'person of the year' dan juga memasukkan dirinya sebagai salah satu
pemimpin terbaik di dunia. Setiap orang memiliki pandangan
masing-masing, dan bagaimana pandangan pembaca Biografiku.com sekalian mengenai Jokowi?
Berikut Fakta mengenai Joko Widodo a.k.a Jokowi yang mungkin pembaca sekalian belum ketahui.
- Jokowi atau Joko widodo adalah satu-satunya presiden yang ketika
pelantikannya dirayakan oleh Rakyat. Ketika pelantikannta pada tanggal
20 oktober 2014, rakyat juga turut bersuka cita merayakan pelantikan
Jokowi sebagai presiden, jalan-jalan utama di Jakarta pun banjir oleh
warga yang ingin melihat Jokowi setelah pelantikannya sebagai presiden.
Jokowi setelah pelantikan kemudian ke Monas untuk berpidato setelah
pelantikannya. Dalam acara tersebut juga dimeriahkan oleh musisi
Indonesia tak lupa juga dihadiri oleh musisi dari luar negeri yaitu
Arkarna.
- Nama Jokowi merupakan pemberian dari seorang pelanggan Jokowi yang
berasal dari Jerman bernama Micl Romaknan, alasan pemberian tersebut
adalah agar lebih mudah untuk disebut dan juga untuk membedakan dengan
pengusaha kayu asal jepara yang mempunyai nama sama. Nama Jokowi
kemudian lebih dikenal oleh masyarakat dan lebih mendunia.
- Semasa kecil, Jokowi pernah menjadi Ojek Payung ketika anak-anak
lainnya menghabiskan waktunya dengan bermain. Dilahirkan dari keluarga
sederhana, Sejak kecil Jokowi sudah terbiasa mancari uang sendiri,
ketika ke pasar ia juga tak segan untuk membantu ibu-ibu membawa
belanjaan ke pasar. Ia diketahui hanya tidu selama 3 jam sehari,
selebihnya ia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bekerja.
- Kepopulerannya ketika menjadi Walikota Solo dan gubernur Jakarta,
menjadikan media asing mempunyai tiga julukan untuk jokowi ketika itu,
yaitu 'Mr.Fix' oleh majalah The Economist yang berarti bisa memperbaiki atau merapikan segala hal, ia juga disebut sebagai 'The man in the Madras Shirt' kemudian oleh BBC jokowi disebut sebagai 'Obama dari Jakarta'.
Daftar Lengkap Penghargaan Joko Widodo a.k.a Jokowi :
- Satya Bhakti Kadin Jawa Tengah 2007
- Solo Pos Award Solo Pos 2007, 2008
- IKAPI Awards IKAPI 2008
- Leadership Awards Menteri Aparatur Negara & Leadership Park 2008
- Perhumas Award Perhimpunan Hubungan Masyarakat 2008
- Tokoh Pilihan Tempo 2008 Majalah Tempo 2008
- Kepala Daerah Tingkat II Terbaik Pengembangan MICE Majalah Venue 2009
- Pelopor Inovasi Pelayanan Prima Presiden RI 2010
- Kepala Pemerintah Daerah berjiwa Enterpreneur Berhasil Property and Bank 2010
- Innovative Government Award Kementerian Dalam Negeri 2010
- Bung Hatta Anti Corruption Award 2010
- Marketer Award Markplus Inc. 2010
- Alumnus Berprestasi Kategori Penggerak Sosial UGM 2010
- Visit Indonesia mengembangkan destinasi wisata Kementerian Pariwisata 2010
- IAI Award IAI Jawa Tengah 2011
- Inovasi Manajemen Perkotaan Awards Kementerian Dalam Negeri 2011
- UNS Awards — Tanda Jasa Dharma Budaya Bhakti Praja Rektor UNS 2011
- Realestat Indonesia—Penataan Lingkungan, Relokasi PKL dan Penataan Pasar Tradisional serta Peremajaan Kawasan Kumuh DPP REI 2011
- Tokoh Perubahan 2010 Republika 2011
- MIPI Awards Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia 2011
- Satya Lancana Pembangunan Bidang Koperasi Presiden RI 2011
- Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama Presiden RI 2011
- GATRA Award Walikota Terbaik GATRA 2011
- Charta Politika Award III Tokoh Kepala Daerah 2012
- Soegeng Sarjadi Award on Good Governance untuk Kategori Tokoh Inspirasi Pemberdayaan Masyarakat 2012
- Pembina Bank Daerah Terbaik 1 2012
- Anugerah Integritas Nasional 2013
- Jak Award
- Tokoh News Maker 2012
- Best of The Best "The Right Man On The Right Place 2013"
- Pembina BUMD Terbaik 2013
- Tokoh Yang Memiliki Sikap dan Kebijakan Politik Yang Berpihak Pada Rakyat
- Anak Bangsa Yang Layak Memimpin Bangsa
- RMOL Democracy Award
- PenghargaanTerbaik II "Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2013 Tingkat Provinsi Kelompok A (DKI Jakarta) 2013"
- Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Penghargaan Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha Presiden RI
- Soegeng Sarjadi Award "Award On Good Government" Kategori Kepemerintahan Terbaik Soegeng Sarjadi 19 September 2013
- Prominent Figure With Positive Sentiment In Social Media 2013
- Wreda Nugraha Utama 2013
- Bung Hatta Anti Corruption Award 2013
- Akuntanbilitas Kinerja Pemprov DKI
- Jakarta Tahun 2013 dengan Predikat "CC" Menpan Azwar Abu Bakar 2013
- Anugerah Parahita Eka Praya 2013 Provinsi DKI Jakarta 2013
- Mens Obsesion Decade Award 2004-2014, Rising Leades
- Pemerintah Daerah dengan Laporan Gratifikasi Terbanyak ke KPK
- Tokoh Masyarakat Peduli Sosial Moestopo
- Peran dan Dukungan yang Besar dalam Pengendalian Tembakau di Indonesia
- Tokoh Pluralis Lembaga Pemilih Indonesia
- Anugerah Tokoh Seputar Indonesia 2013
- Provinsi Terbaik ke — 2 Pencapaian Tujuan Pembangunan Milinium Bappenas
- Tokoh Terinspiratif Was-Was
- Piagam Penghargaan Anubhawa Sasana Kelurahan Menteri Hukum dan HAM
- Tokoh Peduli Ekonomi Kerakyatan Universitas Bung Hatta
- Future Gov Award 2013 DKI Jakarta Winner of the category or E-Government
- Rekor Dunia Pemprov DKI Kategori Parade Jenis Busana Tradisional Terbanyak
- Tokoh Pelestari Kebudayaan Jakarta Penghargaan dari Soekarno Center Bali — Indonesia sebagai Tokoh Teladan Demokrasi Indonesia
Sumber : biografiku.com