Biografi Indra Bekti


Siapa yang tidak mengenal artis serba bisa ini, sangat terkenal di dunia hiburan tanah air sebagai presenter, artis film, dan juga pelawak. Artikel kali ini akan membahas mengenai biografi dari Indra Bekti yang dikenal sebagai artis serba bisa di dunia hiburan indonesia. Dia dilahirkan di Jakarta, 28 Desember 1977 perkerjaannya adalah seorang model, pembawa acara, pemeran, penyanyi dan pembawa acara televisi Indonesia. Pada tanggal 28 Desember 2005 di hari ulang tahunnya yang ke-28 ia mengeluarkan sebuah buku yang bertajuk Indra Bekti 28 Ways to Stardom tentang 28 rahasia dan 28 kiat-kiat sukses karier dan pengalamannya di dunia hiburan Indonesia. Masa kecil dari Indra Bekti dihabiskan di kota Jakarta. Indra dibesarkan oleh pasangan Aruji Priyanto (ayah) dan Alm. Syaprida (ibu) dalam suasana keluarga yang sangat hangat. Mesti sebagai anak kedua dari empat bersaudara ia tidak merasa manja.

Orang tua Indra selalu menanamkan disiplin pada anak-anaknya. Entah itu dalam masalah pendidikan atau peraturan di rumah. Mainan Indra dulu masih berbau kampung, seperti petak umpet, kucing-kucingan dan main air adalah mainan favoritnya. Ada satu kejadian yang sampai saat ini masih membekas dalam ingatannya. Sewaktu kecil ia memang sedikit bandel, waktu duduk di bangku SD, bersama sepupu ia bermain di kolam, kebetulan tempatnya tidak jauh dari rumah. Sesampai di sana, ia dan sepupunya saling bercanda dengan menyemprotkan air ke tubuh mereka masing-masing. Ketika sepupunya lagi lengah, Indra bermaksud ingin mengagetkan dia dengan mendorong badannya masuk ke kolam. Ternyata dorongan Indra itu terlalu kencang, hingga dia kehilangan keseimbangan saat kakinya terpeleset. Indra bilang bunyinya "Bruk.." dia terguling disambung dengan benturan kepalanya mengenai batu. Lalu Indra terperangah melihat darah yang mengalir di bagian kepala sepupunya. Dari kejadian itulah, Indra trauma bermain di kolam.

Lalu ada satu permainan yang sering Indra lakukan sendiri di rumahnya, yaitu membacakan berita. Dari kecil Indra ingin sekali menjadi pembawa acara atau presenter. Masih terekam dalam memorinya, Indra sering menirukan gaya orang yang sedang membawakan berita di televisi. Dengan cara bercermin atau berada di depan tembok, gaya bicara Indra pun berubah sedemikian rupa biar kelihatan berwibawa. Indra lalu berujar "Entah kenapa aku merasa percaya diri melihat diriku di cermin, sesekali aku berkhayal di depan aku berdiri ada sebuah kamera yang nantinya wajahku akan direkam di televisi dengan membawa naskah berita di tanganku, melihat tingkahku seperti itu, aku jadi bahan tertawaan seisi rumah." "Karena mendengar suaraku yang selalu berubah-ubah" begitu ujarnya.

Lalu waktu duduk di bangku SMP, Indra mengisi suara untuk anime yang berjudul Candy-Candy. Saat itu anime ini populer di zamannya. Meski hanya mengisi suara saja, ia sudah bangga sekali, kalau tidak salah waktu itu dibayar pertokohnya Rp 30 ribu. Indra bisa membeli apa saja yang ia inginkan tanpa harus merengek dulu sama orang tua. Lalu ia berkata

"Uih...gimana tidak girang, di usia terbilang muda aku sudah bisa menghasilkan uang sendiri." "Inilah uang pertama hasil keringatku sendiri" begitu ujarnya.

Dari sinilah Indra termotivasi untuk terus belajar. Selepas SMA ia mencoba siaran di radio dan akhirnya aku masuk tv juga, ia berujar "Alhamdulillah kerja kerasku selama ini dapat dinikmati oleh semua orang-orang yang kucintai" begitulah ujarnya. Akhirnya, tibalah saatnya ketika mimpi Indra benar-benar menjadi kenyataan. Dia masuk televisi. Wajahnya kali pertama muncul di televisi sebagai pemandu acara Tralala Trilili bersama Agnes Monica. Setelah itu, tawaran pun datang menjadi penyiar radio swasta. Di tempat ini ia mengaku mendapatkan pelajaran khusus antara lain soal public speaking. Semua itu menjadi bekal yang amat berarti baginya. Tamat SMA, langkah pemuda yang mengoleksi banyak topi ini makin kencang. Tidak sulit baginya menentukan pilihan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pria setinggi 170 cm ini kuliah jurusan public speaking D1 di London School.

Biografi Indra Bekti
Dari profesinya, Indra mendapat banyak kenikmatan. Bisa menginformasikan kepada pemirsa, ngobrol, dan ketemu banyak orang. Ia berkata "Kita bisa mengorek tentang kehidupan orang saat interview. Dan itu juga ada tekniknya" ujarnya. Bersama Indy Barends, dia berkibar lewat program Ceriwis di stasiun televisi Trans TV. Di program ini juga, pemirsa dapat melihat aksinya yang kian matang, kocak, dan segar. Kata-katanya yang khas muncul, Gimana gitu.... Di TPI, dia juga menjadi host program acara kuis Komunikata. Belum lagi iklan-iklan yang makin rajin berseliweran. Wajar saja bila saat ini Indra juga menikmati satu kenyamanan bernama limpahan materi.

Biografi Indra Bekti
Dengan menjadi pembawa acara dan MC, saya bisa membeli mobil dan menyicil apartemen ujarnya. Sekarang dia juga mendapat kehormatan menjadi pembawa acara produksi Helmy Yahya bernama Penghuni Terakhir mulai tahun ini. Mimpinya masih banyak. Dia ingin menjadi pembawa acara yang punya acara sendiri, bisa eksis di dunia entertainment, dan mendapatkan award. Untuk menggapainya, Indra punya kiat. Dia lebih suka membaca dan belajar dari pengalaman. Kita buka mata, buka telinga, bergaul, membuka hati untuk menerima masukan, itu memperkaya diri kita, ujarnya.

Itulah artikel mengenai biografi Indra bekti si artis serba bisa semoga artikel kali ini bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Referensi :
- biografiku.com
- http://id.wikipedia.org/wiki/Indra_Bekti

Biografi Ariel Noah - Vokalis Band NOAH

Nazril Irham atau akrab disapa dengan panggilan Ariel atau Ariel Noah lahir di Pangkalan Brandan, Langkat, Sumatera Utara , 16 September 1981. Dia adalah seorang penyanyi Indonesia yang merupakan vokalis dari grup musik fenomenal Peterpan yang kemudian berganti nama menjadi NOAH. Ariel adalah anak bungsu dari 3 bersaudara dari suku Melayu. Ariel adalah vokalis kelompok musik populer Peterpan. Ariel juga tercatat sebagai mahasiswa jurusan Arsitektur Universitas Parahyangan, Bandung. Ayah Ariel adalah seorang pegawai lapangan di perusahaan minyak Pertamina. Sementara ibunya adalah ibu rumah tangga biasa. Karena berprofesi sebagai pegawai lapangan, sang ayah bekerja di lokasi yang berpindah-pindah.

Tinggal di Pangkalan Brandan beberapa bulan, Ariel kecil dan keluarga harus pindah ke Langsa, sebuah kota yang ada di Nangroe Aceh Darussalam. Setelah tinggal di sana selama tujuh tahun, Ariel sekeluarga lantas pindah ke Bandung. Sebuah kota yang udah dianggap Ariel sebagai “rumah”-nya sendiri. Sejak kecil Ariel telah memperlihatkan bakat besar di bidang seni, tapi bukan di bidang menyanyi. Bakat seni yang terlihat dari Ariel justru di bidang menggambar. Dia sempat menjuarai beberapa perlombaan menggambar di Bandung.

Biografi Ariel Peterpan
Gara-gara hobi menggambar, Ariel sempet bercita-cita jadi arsitek. Tapi, di tengah perjalanan hidupnya, ia menemukan satu hobi baru yang diminatinya, yaitu bermain musik. Dari sinilah Ariel kemudian meniti karier. Ariel pernah menikah dengan Sarah Amalia, namun kini telah bercerai. Bersama Sarah, ia dikaruniai putri bernama Alleia Anata. Ariel resmi bercerai dengan Sarah pada 27 Mei 2008.

Sejak kelas I SMP, Ariel telah intens membentuk grup musik band. Band pertama yang dibentuknya bernama Peppermint. Sayang, nasib nih band ini hanya bertahan tujuh bulan. Lantas, Ariel membuat band lagi bernama Sliver, Cholesterol dan Topi. Lagi-lagi, semuanya bubar di tengah jalan. Tapi, band yang disebut terakhir lumayan berjasa buat kariernya. Beberapa orang yang tergabung di Topi –termasuk Ariel-, sepakat membentuk band baru. Sebuah band yang diberi nama Peterpan dan bertahan sampai sekarang.

Bersama Peterpan, Ariel berupaya menembus kafe-kafe top di Bandung. Penampilan Peterpan yang atraktif plus vokal Ariel yang berkarakter diam-diam menarik minat Noey –eks basis Java Jive yang belakangan jadi produser- untuk memasukkan lagu mereka dalam album kompilasi Kisah 2002 Malam. Lagu Mimpi Yang Sempurna yang termuat di album kompilasi itu sukses jadi modal buat Peterpan untuk menembus industri rekaman. Tahun 2003, Peterpan merilis album Taman Langit.

Album ini ternyata meledak. Harus diakui, salah satu faktor yang mendukung larisnya album ini adalah vokal Ariel dan kemampuannya mengolah lirik. Lirik-lirik yang dibuat pengagum Kahlil Gibran ini amat dalam. Mampu menyentuh dasar hati pendengar lagu-lagunya. Wajar jika nama Ariel semakin

melambung. Posisinya sebagai frontman memungkinkannya menjelma jadi idola baru. Puncaknya, saat album Bintang di Surga dirilis pertengahan 2004 lalu. Ariel bener-bener jadi pujaan pencinta musik Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Di tengah banjir popularitas, Ariel sempet terganjal masalah. Ia digosipkan telah menghamili pacarnya, seorang gadis asal Semarang yang bernama Sarah Amalia. Gosip ini tak dapat dielakkan oleh Ariel. Belakangan, ia malah bersedia mengawini Lia untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sebuah perkawinan yang dirahasiakan dari sorotan media. Menikah di usia muda sempet membuat banyak orang ragu pada kelangsungan karier Ariel dan Peterpan. Keraguan itu jelas harus dijawab oleh Ariel. Caranya, apalagi kalo bukan terus berkarya dengan sepenuh hati. Terus menghasilkan lagu-lagu yang menghibur dan bisa dinikmati oleh pendengar musik Indonesia. Selain berkarier di dunia musik, Ariel sekarang menjadi bintang iklan. Ia menjadi model iklan Sunsilk bersama model Amy Lee.

Biografi Ariel Peterpan
Selain itu, Ariel pun menjadi bintang film dalam film populer Sang Pemimpi. Ariel memerankan tokoh Arai, seorang pemuda yang tak pernah berhenti bermimpi. Pada bulan Juni 2010, Ariel terlibat skandal rekaman video berisi adegan persetubuhan yang melibatkan dirinya dengan Luna Maya dan Cut Tari. Sidang Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat akhirnya menjatuhkan hukuman penjara terhadap Ariel Peterpan selama 3 tahun 6 bulan, dan denda Rp. 250 juta. Dalam kasus tersebut, Luna Maya dan Cut Tari dijadikan saksi.

Setelah 2 tahun mendekam dipenjara, Ariel kemudian keluar dari penjara pada tahun 2012, ia hanya dikenakan wajib lapor. Setelah keluar, Ia bersama personil Peterpan lainnya (Uki, Lukman, Reza) plus David yang baru bergabung, kemudian Pada 2 Agustus 2012, mereka mengumumkan nama baru mereka, yaitu Noah. Noah sendiri berarti membuat nyaman, memberi ketenangan, dan panjang umur. Tidak hanya nama bandnya berganti, nama sebutan penggemar mereka juga berganti nama dengan menghilangkan embel-embel Peterpan. Pada bulan yang sama, menggunakan nama baru, band ini merilis singel "Separuh Aku". dan buku "Kisah Lainnya". Buku ini dijual di semua toko Kepustakaan Populer Gramedia dengan harga Rp. 65.000 + Bonus CD Audio Album Instrumental "Suara Lainnya". Pada September 2012, Noah merilis album studio bertajuk Seperti Seharusnya. Lagu andalan album ini adalah "Separuh Aku" dan "Hidup Untukmu Mati Tanpamu". Penjualan album baru ini dilakukan melalui gerai KFC dan sudah terjual hingga 200 ribu keping selama tiga hari pertama penjualannya.

Pada 15-16 September 2012, Noah melakukan konser di Melbourne, Hong Kong, Kuala Lumpur, Singapura, dan berakhir di Jakarta. Setelah CD original album Seperti Seharusnya terjual 1 juta kopi dalam waktu 5 bulan setelah perilisan, Noah mendapatkan penghargaan berupa plakat Multiplatinum dari Musica Studios dan Swara Sangkar Emas. Lagu "Separuh Aku" merupakan soundtrack sebuah sinetron berjudul Separuh Aku. Band baru yang bernama NOAH ini kemudian semakin populer di tahun 2013. 

Referensi :
- biografiku.com
- http://id.wikipedia.org/wiki/Nazril_Irham
- http://id.wikipedia.org/wiki/Noah_(grup_musik)

Biografi Nunung OVJ - Pelawak


Tri Retno Prayudati yang lebih dikenal dengan Nunung OVJ, ia dilahirkan di Solo,Jawa Tengah, 5 April 1964. Pelawak dengan badan yang agak sedikit gemuk ini, Dia adalah pelawak yang sempat bergabung dengan grup lawak Srimulat. Nama Nunung melejit lewat sinetron Si Doel Anak Sekolahan. mendapat penghargaan dari ajang Anugerah Panasonic Award tahun 1999 dengan predikat Pemeran Komedi Wanita Terfavorit, kini Nunung aktif bermain dalam acara komedi Opera Van Java. Nunung adalah Anak ketiga dari tujuh bersaudara yang telah gagal di dua pernikahan pertamanya. Kedua mantan suami nunung berusia lebih muda. Suami pertamanya, Daniel Setyadi, berusia 8 tahun lebih muda, sedangkan suami kedua, Rohani Widodo, terpaut hampir 12 tahun. Nunung bekerja sekaligus sebagai ibu dari Bagus (21 tahun) dan Putra (8 tahun ).

Nunung mengawali karir dari grup lawak srimulat banyak halangan rintangan yang kuhadapi menjadi sukses seperti sekarang. Nunung mencoba melamar dari grup lawak satu ke grup lawak lain akhirnya lamaranku berujung di grup lawak srimulat. Nunung ngelawak itu bukan berasal dari skrip, tapi berasal dari dalam hati dan dari kerjasama tim yang sangat dibutuhkan. Karena dengan begitu Nunung mendapatkan hasil yang memuaskan dengan hobiku ini.

Caranya itu, coba diomongi antara pribadi face to face, agar nantinya menciptakan hasil kerja yang profesional. Dan nantinya di atas panggung tidak merasakan beban ataupun canggung dalam bekerja.

Biografi Nunung OVJ - PelawakMeskipun perjalanan karirku banyak menghadapi halang rintangan, tetap Nunung coba sabar dalam menghadapinya dan Nunung merasa bersyukur untuk saat ini dengan apa yang Nunung dapatkan. Karena nunung sempat menyabet penghargaan Panasonic Award 1999 dengan kategori Pemeran Komedi Wanita Terfavorit. Ini semua hanyalah perjalanan karirku yang mesti nunung syukuri.

Saat Ini nunung aktif bermain dalam komedi Opera Van Java, Nunung memang terlihat paling beda diantara pemain ovj lain karena nunung adalah satu-satunya pelawak wanita di ovj. Acara Opera Van java digawangi oleh Parto Patrio sebagai Dalang, Rina sebagai sinden, dan didukung pemain-pemain tetap seperti Sule Steven, Olga Syaputra, Azis Gagap, Andre Stinky, Nunung dan berbagai bintang tamu yang selalu berganti setiap episode. Karakter masing-masing tokoh dalam tiap episode memang berbeda-beda tapi tidak meninggalkan karakter yang telah melekat di diri masing -masing pemain tersebut. Sule berkarakter sebagai penggerak tim sehingga sering mendapat tokoh utama. Olga berkarakter juga pemain utama yg sering bertukar peran utama dgn Sule.

Biografi Nunung OVJ - PelawakLakon-lakon yang dimainkan biasanya tentang cerita rakyat Indonesia yang dimodifikasi, cerita tentang karir seseorang yang terkenal, cerita rekaan, cerita hantu, cerita dari negara lain, atau cerita dari hal-hal yang sedang populer. Keunikan OVJ adalah lawakan dilakukan dengan improvisasi dan mengandalkan panduan dalang, namun selalu berantakan karena para pelawak pasti melenceng dari garis besar yang dibacakan dalang. Kalau sudah seperti itu, sang dalang sendiri akan turun tangan dengan perasaan kesal karena diabaikan. Ia akhirnya ikut naik ke panggung dan mengawasi cerita, seringkali ikut campur atau bahkan malah dipermainkan.

Referensi :
- biografiku.com
- http://theaterofdetails.blogspot.com/2010/10/tawa-nunung-yang-terbingkai-dalam.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Nunung
- http://id.wikipedia.org/wiki/Opera_Van_Java

Biografi Dono Warkop DKI - Pelawak Indonesia

Biografi Dono Warkop DKI - Pelawak Indonesia. Bernama lengkap Drs. H. Wahyu Sardono atau di kenal sebagai Dono Warkop, ia dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, 30 September 1951, Ia merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara. Ia dikenal sebagai Pelawak dari grup komedi Warkop DKI bersama Kasino dan Indro. Semasa kecil Dono warkop menenyam pendidikan di SD Negeri 1 kebon dalem kemudian setelah lulus SD ia masuk di SMP negeri 1 Kebon Dalem, 3 tahun pendidikannya di SMP kebon Dalem ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMA negeri 3 Surakarta dengan mengambil jurusan Ilmu Sosial (IPS), di SMA ia juga aktif dalam organisasi sekolah, terbukti bahwa ia berhasil menjadi ketua OSS di sekolahnya tersebut. Selepas luluas SMA dar SMA negeri 3 Surakarta, Dono wakop pun berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi di Jakarta, Ia mengambil Jurusan Ilmu Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Dono warkop juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan seperti Mapala UI.

Setelah lulus dari kampusnya ia juga dipercaya sebagai Asisten Dosen jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, di Universitas yang sama Dono juga menjadi Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diluar aktivitas kampusnya, Dono warkop juga menjadi penyiar Radio Prambors, dari sinilah yang cikal bakal terbentuknya grup lawak fenomenal “Warkop DKI” yang awalnya bernama Warkop Prambors yang awalnya dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro), yang kemudian terkenal menjadi Warkop DKI yang digawangi oleh Dono, Kasino dan Indro. Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta.

Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir. Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura. Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro. Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright). Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.

Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMA IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa pada tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000. Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya

kembali lumayan. Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat no pek go ceng (Rp 250.000).

Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota). Ini karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors. Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu. Setelah puas manggung dan mengobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat. Dari filmlah para personel Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan honor Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran uang, karena tiap tahun mereka membintangi minimal 2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada masa itu selalu diputar sebagai film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di hampir semua bioskop utama di seluruh Indonesia.

Dari semua personel Warkop, mungkin Dono lah yang paling intelek, walau ini agak bertolak belakang dari profil wajahnya yang 'ndeso' itu. Dono bahkan Dono warkop juga kerap menjadi pembawa acara pada acara kampus atau acara perkawinan rekan kampusnya. Kasino juga lulus dari FISIP. Selain melawak, mereka juga sempat berkecimpung di dunia pencinta alam. Hingga akhir hayatnya Nanu, Dono, dan Kasino tercatat sebagai anggota pencinta alam Mapala UI.

Dono Warkop DKI

Dono warkop menikah dengan Titi Kusumawardhani, dari perkawinannya ini Dono warkop dikaruniai tiga orang anak yang bernama Andika Aria Sena, Damar Canggih Wicaksono dan Satrio Sarwo Trengginas. Dono warkop sendiri telah membintai puluhan judul film komedi yang membawa namanya melambung bersama personil Warkop DKI yang lainnya di jagat hiburan Indonesia di tahun 90-an. Dunia Lawak Tanah Air kembali berduka ketika pada tanggal 30 Desember 2001 Dono warkop menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah sakit Rumah Sakit Santo Carolus, Jakarta Pusat, sekitar pukul 01.00 WIB setelah sebelumnya ditinggal pergi oleh personil Warkop DKi yang lainnya Kasino yang meninggal di tahun 1997. Almarhum Dono warkop meninggal dunia akibar penyakit tumor di bagian bokong dan sudah menjalar menjadi kanker paru-paru stadium akhir, dan menyerang lever, Dono warkop meninggal dengan tenang, disamping sahabatnya, Indrojoyo Kusumonegoro. Ia dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Prosesi pemakaman pelawak senior anggota Warkop DKI ini memang benar-benar mengharukan. Ribuan pelayat turut meneteskan air matanya karena tidak kuat menahan kesedihan melihat kepergiannya. Kini Personil Warkop DKI hanya tinggal Indro DKI. 

Referensi :
- biografiku.com
- http://id.wikipedia.org/wiki/Wahjoe_Sardono
- http://id.wikipedia.org/wiki/Warkop
- http://news.liputan6.com/read/26282/dono-warkop-meninggal-dunia
- http://www.anginsurga.eu/warkopdki.html

Biografi Indro Warkop DKI - Pelawak Indonesia


Biografi Indro Warkop DKI - Pelawak Indonesia. Drs. H. Indrodjojo Kusumonegoro atau akrab disapa sebagai Indro " Warkop" dilahirkan di Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 8 Mei 1958, Ia merupakan personil grup lawak legendaris di Indonesia yaitu Warkop DKI yang masih hidup sampai sekarang setelah kepergian Dono dan Kasino yang telah wafat. Pendidikan terakhirnya adalah sarjana ekonomi di Universitas Pancasila, Jakarta. Hobi yang paling digandrunginya sampai sekarang adalah berkendara dan melakukan tur dengan motor Harley Davidson namun masih tetap aktif sebagai pelawak dan mengisi acara-acara hiburan. Awal Warkop eksis saat diberi kesempatan untuk tampil di Radio Pambors Jakarta untuk mengisi acara obrolan komedi, disinilah Indro kemudian bertemu dengan Dono warkop yang juga menjadi penyiar Radio Prambors serta Kasino Warkop, dan dari sinilah cikal bakal terbentuknya grup lawak fenomenal “Warkop DKI” yang awalnya bernama Warkop Prambors yang dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro), yang kemudian terkenal menjadi Warkop DKI yang digawangi oleh Dono, Kasino dan Indro. Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI)

Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir. Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura. Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro. Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright). Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.

Biografi Indro Warkop

Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMA IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa pada tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000. Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya kembali lumayan. Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat no pek go ceng (Rp 250.000).

Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota). Ini karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors. Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu. Setelah puas manggung dan mengobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat. Dari filmlah para personel Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan honor Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran uang, karena tiap tahun mereka membintangi minimal 2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada masa itu selalu diputar sebagai film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di hampir semua bioskop utama di seluruh Indonesia.

Biografi Indro Warkop

Semasa berada di puncak kejayaan, Indrodjoja "Indro Warkop" Kusumonegoro, gemar sekali memboyong keluarganya berlibur ke Eropa dan Australia. Tapi, belakangan ia membawa mereka ke Tanah Suci Mekkah. "Dulu salah jalan gue," ujar komedian yang namanya berkibar di bawah bendera Warkop bersama almarhum Dono dan Kasino itu. Tahun 2004 adalah ibadah umrah Indro yang ketiga. Bahkan, ia menunaikan ibadah haji tahun sebelumnya. Lelaki kelahiran 8 Mei 1958 itu merasa bahagia bisa melakukan napak tilas perjalanan Nabi. Setiap kali sampai di multazam, Indro tak lupa mengucapkan doa khusus untuk Dono dan Kasino. "Mereka bukan cuma teman bagi gue, bahkan lebih dari saudara," ujarnya kepada Nordin Hidayat dari Gatra. Rupanya, Indro tak sekadar melakukan napak tilas perjalanan Nabi. Seusai menunaikan rukun wajib, ia mampir dulu ke gerai Harley-Davidson Saudi Arabia di Andalus St., Jeddah. Bersama istri dan ketiga anaknya, Handika "Hade" Indrajanthy Putri, Satya Paramita "Hada" Dwinita, dan Harleyano "Harley" Triandro, penggila motor gede (moge) itu membelanjakan 4120 riyalnya (lebih dari Rp 10 juta) untuk aksesoris moge koleksinya. Bagi pemilik tujuh moge itu, belanja aksesori Harley buat keluarga ibarat ritual tahunan.

Biografi Indro Warkop

Indro memang menggandrungi Harley Davidson. Berbagai aksesoris motor besar buatan Amerika itu pun menjadi penghias di ruang tamunya. Ada yang terbuat dari tembaga dan berbentuk lukisan biasa. Miniatur sepeda tua di dalam figura kaca, berdiri di meja kiri. Boneka berkepala singa, terpajang di meja sudut kanan. Menggendarai motor Harley Davidson, hobi yang mendarah-daging dari keluarganya. Di komunitas Harley Davidson, ia menjabat sekretaris jenderal cum pendiri pertama Harley Davidson Club Indonesia (HDCI). Karena kegandrungannya, anak bungsunya ia beri nama Harley. Motor pertamanya dibeli tahun 1975. Baginya, Warkop adalah darah daging. Meski sendirian, ia tak ingin Warkop pupus. Ia merasa masih sebuah keluarga. Keluarga yang harus dipertahankan.
 “Warkop kan, tinggal gue doang. Ya, gue yang memberikan saran dan mengawasi kehidupan mereka,”

Banyak kabar mengatakan kalau dirinya berencana membentuk grup baru. Walaupun saat ini Indro harus berjalan sendiri, dia menegaskan kalau dirinya tidak pernah berniat mengajak pelawak lain untuk membangun grup warkop yang baru.
 "Yang bisa memisahkan kami bertiga hanya maut. Setelah Dono dan Kasino tak ada, saya akan melanjutkan grup ini sendiri. Tidak ada niat buat cari orang karena kami ditakdirkan untuk bertiga saja,” ujarnya menjelaskan.

Referensi :
- biografiku.com
- http://kolom-biografi.blogspot.com/
- massandry.blogspot.com/2012/07/tokoh-komedi-warkop-dki-dono.html
- http://www.kapanlagi.com/showbiz/televisi/indro-bertekad-lanjutkan-perjalanan-warkop-sendiri-lu6s1y3.html
- id.wikipedia.org/wiki/Indro_(Warkop)

Biografi Kasino Warkop DKI - Pelawak Indonesia


Biografi Kasino Warkop DKI - Pelawak Indonesia. Drs. Kasino Hadiwibowo atau biasa dikenal sebagai Kasino Warkop DKI, Ia merupakan salah satu personil grup lawak legendaris Indonesia yaitu Warkop DKI bersama Dono Warkop DKI dan Indro Warkop DKI. Kasino dilahirkan di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, pada tanggal 15 September 1950, Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 16 Desember 1997 di Jakarta karena menderita tumor otak, Kemudian di susul oleh Dono Warkop yang juga dipanggil ke Rahmatullah karena sakit yang ia derita, kini anggota Warkop DKI yang tersisa hanya Indro Warkop. Kasino kemudian bersekolah di SDN Budi Utomo, Jakarta, kemudian masuk di SMP yaitu SMPN 51 Cipinang, Jakarta pada tahun 1966, setelah itu melanjutkan sekolahnya di SMAN 22 Jatinegara, Jakarta. Setelah menyelesaikan Sekolahnya ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia di Fakultas Ilmu Sosial di Jurusan Ilmu Administrasi Niaga. Orangtuanya, dia sendiri dan bahkan Fakultas Ilmu Sosial UI, tempatnya dulu menuntut ilmu, mungkin tidak pernah membayangkan ia bakal menjadi pelawak. 

Tetapi Kasino mengaku bahwa sense of humour dimilikinya sejak dulu. Dari kecil Kasino sudah suka ngejailin orang tutur Kasino yang panggilan akrabnya Seky (artinya, si pesek). Di kampus, kebetulan Seky bertemu orang-orang yang sealiran, seperti Nanu Mulyono (almarhum) dan Wahjoe Sardono alias Dono. Jadilah mereka membanyol, meng-kick sana-sini.Keberuntungan Seky bermula di malam Jumat, saat ia dan kawan-kawannya kongkow di radio Prambors, cuap-cuap sekenanya model obrolan di warung kopi. Ternyata, acara begitu banyak peminatnya. Setiap acara tiba, pisang goreng, ketan pakai kelapa parut, dan banyak makanan lain, menumpuk di studio. Kebanyakan yang mengirim ibu-ibu, kata Kasino. Mereka kemudian menjadi laris, sebagai penjual tawa.

Awalnya Warkop atau sebelumnya Warkop Prambors, juga kemudian dikenal sebagai Trio DKI adalah grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta. Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir.

Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura. Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro. Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright). Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.

Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMA IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa pada tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000. Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya kembali lumayan.

Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat no pek go ban (Rp 250.000). Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota). Ini karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors. Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu.

Dari semua personel Warkop, mungkin Dono lah yang paling intelek, walau ini agak bertolak belakang dari profil wajahnya yang 'ndeso' itu. Dono bahkan setelah lulus kuliah menjadi asisten dosen di FISIP UI tepatnya jurusan Sosiologi. Dono juga kerap menjadi pembawa acara pada acara kampus atau acara perkawinan rekan kampusnya. Kasino juga lulus dari FISIP. Selain melawak, mereka juga sempat berkecimpung di dunia pencinta alam. Hingga akhir hayatnya Nanu, Dono, dan Kasino tercatat sebagai anggota pencinta alam Mapala UI. Setelah puas manggung dan mengobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat. Dari filmlah para personel Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan honor Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran uang, karena tiap tahun mereka membintangi minimal 2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada masa itu selalu diputar sebagai film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di hampir semua bioskop utama di seluruh Indonesia.

Biografi Kasino Warkop DKI 

Dalam era televisi swasta dan menurunnya jumlah produksi film, DKI pun lantas memulai serial televisi sendiri. Serial ini tetap dipertahankan selama beberapa lama. Kasino, wafat pada usia 47 tahun, di selasa malam tanggal 16 Desember 1997, di rumah sakit cipto Mangunkusumo Jakarta Setelah menderita tumor otak. Kasino meninggalkan satu istri dan dua anak. Setelah Dono juga meninggal pada tahun 2001, Indro menjadi satu-satunya personel Warkop. Sedangkan Nanu sudah meninggal tahun 1983 karena sakit liver dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta.

PERJALANAN KARIER KASINO WARKOP DKI

* Penyiar Radio Prambors (1974-1980)
* Pimpinan Warung Kopi Corporation

Filmografi

* Mana Tahan (1980)
* Gengsi Dong (1980)
* Gede Rasa (1981)
* Pintar-pintar Bodoh (1981)
* Manusia Enam Juta Dolar (1982)
* IQ Jongkok (1982)
* Setan Kredit (1982)
* Dongkrak Antik (1982)
* Chip (1983)
* Maju Kena Mundur Kena (1983)

Kegiatan Lain

* Direktur Klinik Spesialis Rawamangun (sampai 1983)

Referensi :
- biografiku.com
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kasino_%28Warkop%29
- http://id.wikipedia.org/wiki/Warkop
- http://triatmojo.wordpress.com/2006/09/18/kasino-warkop/

Biografi Opick - Penyanyi Religi Indonesia

Siapa yang tidak mengenal Opick, seorang penyanyi lagu-lagu religi Islami dan juga seorang pencipta lagu yang banyak digemari di Indonesia, perjuangan hidupnya hingga menjadi penyanyi sangat baik untuk disimak . Opick terlahir dengan nama lengkap Aunur Rofiq Lil Firdaus. Ia dilahirkan dari pasangan Dra. H. Lilik Sholelah dan Abdul Gofur, di Jember, Jawa Timur, 16 Maret 1974. Walaupun Opick kecil dikenal anak bandel, tetapi dalam hal mempelajari agama, ia termasuk anak yang rajin. Dari kedua orangtuanyalah pendidikan agama lebih banyak diperolehnya. Cucu K.H. Abdul Mukti, seorang kiai yang cukup ternama di daerahnya, ini memiliki jiwa mandiri, percaya diri, dan pikiran ke depan. Sebagai anak yang datang dari keluarga sederhana, Opick termasuk anak yang terbiasa menelan kehidupan lingkungan susah sebagaimana umumnya kehidupan di perkampungan.

Kali pertama Opick memahami arti kemandirian, bermula sejak di bangku SD ketika ia harus tinggal di tempat kos agar bisa dekat dengan sekolahnya. Di sinilah sebetulnya jiwa kepemimpinannya tertanam karena segala tindakan dan sikapnya harus diambil sendiri tanpa mengandalkan ibu-bapaknya yang berada jauh dari tempat kosnya. Sikap ini berlanjut hingga di masa remaja. Perasaan minder dengan keadaan yang dijalaninya acapkali ditutupi dengan perilaku-perilaku yang berani dan menunjukkan sikap-sikap yang menarik hati teman sebayanya. Opick berani mengambil sikap melawan arus untuk mempertahankan prinsip dan cita-cita yang dipegangnya. Meskipun begitu, ia dapat diterima oleh kawan sebayanya, bahkan dalam beberapa kesempatan, selalu dijadikan pemimpin oleh teman-temannya.

Sejak SMP, Opick sudah memiliki bakat bernyanyi dan mampu memainkan beberapa alat musik, bahkan mendirikan sebuah band. Perjalanan bermusik Opick dijalani dengan panjang. Namun, tekad dan kerja kerasnya terus tertanam untuk bisa mencapai kesuksesan. Ketika memasuki usia dewasa, Opick tetap memegang teguh prinsip hidupnya. Berbeda dengan ketika ia kecil, pada masa ini Opick lebih berpikir bagaimana mewujudkan cita-citanya, khususnya dalam berkarier di dunia kesenian (musik dan teater). Setelah tamat SMA, ia memutuskan untuk bisa berdomisili di Jakarta dalam mewujudkan cita-citanya.

Dengan modal rekaman lagu dengan alat yang serba terbatas, ia menawarkan lagu-lagunya. Namun, semuanya sia-sia. Tidak ada label yang menerimanya. Pada 1993, awalnya Opick berdomisili di Jakarta, tepatnya di Gang Sawo, Rawamangun. Selain aktif dalam kegiatan warga dan keagamaan serta ramah berbaur dengan lingkungan sekitarnya, Opick ikut kegiatan Komunitas Sawo atau dikenal dengan komunitas teater Bela Studio. Waktu itu, opick sangat bercita-cita bisa bergabung dan aktif di Bengkel Teater yang dipimpin Rendra. Kehidupan Opick di Jakarta di masa-masa itu jauh dari kemapanan. Modal di Jakarta adalah sedikit bakat dalam kesenian khususnya dalam hal musik dan ilmu agama secukupnya. Namun begitu, di lingkungannya ia dikenal sebagai seorang santri. Hal itulah yang membuat greget dalam dirinya. Dia menyesali betapa ia tidak mendalami agama sejak dari dahulu. Dengan itikad itulah, ia terdorong untuk lebih mendalami agama di Jakarta. Besar di lingkungan santri sedari kecil menjadi modal kuat baginya dalam berinteraksi dengan ilmu agamanya. 

Hidup sendiri di Jakarta, banyak pengalaman yang opick peroleh, khususnya mengenai hakikat hidup. Sebelum sukses, opick memiliki keyakinan apa yang dibuatnya baik akan menuai kebaikan. Dia teguhkan terus keyakinan ini dalam setiap doanya. Hingga ia akhirnya meyakini bahwa musik sebagai jalan hidupnya. Pengalaman menarik yang dimiliki Opick ialah kebiasaannya bernyanyi di pinggir jalan, di halte bus depan Arion, Rawamangun, Jakarta setiap habis subuh sampai pukul 7 pagi. Kebiasaan aneh ini dijalaninya selama 3 tahun. Alasannya, untuk melatih vokal, mencari inspirasi dari lalu lalangnya kendaraan dan para pengamen, serta meyakinkan diri untuk tetap mempertahankan cita-citanya, yaitu sukses di dunia musik.

Biografi Opick - Penyanyi Religi Indonesia

pada tahun 90-an, Opick memulai karier bermusiknya dengan membentuk sebuah band bernama Timor Band yang beraliran cadas, yang personilnya tak lain dan tak bukan sahabatnya di Jember. Sayang, album Nyanyian Perjalanan yang dirilisnya menuai protes dari banyak pihak karena liriknya menyinggung banyak orang. Kritikan dan masukan pun datang dari berbagai pihak. Karena tak mau menamatkan karier musiknya, Opick harus berpikir panjang untuk mengubah aliran dan penampilannya dalam bermusik. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya sang rocker mulai hijrah. Sorban dan baju koko jadi pilihan dalam tiap aktivitas penampilannya. Opick bisa dibilang satu dari sedikit penyanyi dan komposer lagu yang istiqamah pada karya religi Islami setelah sebelumnya sempat bertarung keberuntungan di jalur musik mainstream rock, tetapi menuai kegagalan. Ternyata, keberuntungan dan keberkahan justru didapatnya di jalur religi. 

Buah hijrahnya dari musik cadas yang kontradiktif ke melodi religi tak perlu ditunggu panjang dan berliku. Debut album religi pertamanya, Istighfar, yang digubah pada 2005-an menuai hasil maksimal. Album perdana Opick berhasil meraih dobel platinum dan penjualannya menembus angka satu juta keping. Kesuksesan karier Opick dalam bermusik tak berhenti sampai di situ. Tahun berikutnya, 2006, peluncuran album keduanya, Semesta Bertasbih, pun tak kalah sukses. Bahkan kesuksesan ini disertai dengan peluncuran bukunya yang berjudul Opick, Oase Spiritual dalam Senandung. Bila berbicara soal syair, isi lagu-lagunya adalah refleksi dari pengalaman hidupnya sejak masa kanak-kanak. Pengalaman hidup menjadi insiprasi dalam tiap napas lantunan syair yang diciptakannya. Tak heran, buku perdananya yang diterbitkan pada 2005 itu, merupakan bedahan syair-syairnya yang sedemikian rupa dan dikait-kaitkan dengan tiap kisah dalam hidupnya.

Berlanjut album berikutnya, Ya Rahman (2007), Cahaya Hati (2008), Di Bawah Langit-Mu (2009), dan pada akhir Juli 2010 bersama produser Nadahijrah-Forte Records, Opick meluncurkan album bertajuk Shollu Ala Muhammad. Kehadirannya yang konsisten setiap tahun dengan karya album baru, menjadikan ayah tiga anak ini sebagai ikon penyanyi religi Islami yang dipertimbangkan dalam dunia musik Tanah Air. Tak hanya solo, Opick juga sukses membawakan beragam hits dengan sejumlah kawan duet yang lain, seperti Melly Goeslaw untuk lagu Takdir yang terdapat dalam album Semesta Bertasbih, Wafiq Azizah, seorang juara Qariah internasional dalam lagu Ya Rasul, dan Rachel Amanda, pemain sinetron anak yang kini telah remaja. Dalam hal bermusik, Opick bukan tanpa tim kreatif walaupun tidak secara khusus dimilikinya. Namun paling tidak, Opick telah melakukan terobosan baru dalam kariernya, yaitu menggelar kontes menyanyi lagu-lagu religi yang digelar untuk semua kontestan dari seluruh daerah di Indonesia. Alhasil, pada 2010, beberapa bulan lalu, 18 finalis terjaring dan akan terpilih tiga orang sebagai pemenangnya. Menurutnya, mereka bisa featuring di lagu-lagunya untuk membuat wajah baru di kancah musik religi Indonesia.

Biografi Opick - Penyanyi Religi Indonesia

Kesuksesannya pun tak hanya di bidang bermusik. Opick juga sukses membintangi beberapa iklan di televisi. “Alhamdulillah, saya sering diminta untuk membintangi beberapa iklan di televisi maupun radio. Kita patut bersyukur ya, berkah dari menyanyikan lagu-lagu religi yang bisa diterima semua kalangan dan mungkin nama saya sudah dikenal bisa juga menjadi bintang iklan,” ungkapnya. Untuk mencapai kesuksesan, menurut Opick kita tak perlu muluk-muluk. “Do, go, and flow saja,” katanya. Selama kita yakin akan apa yang kita kerjakan itu baik untuk banyak orang, konsisten, dan banyak berdoa dalam menjalaninya, niscaya tidak sulit mendapatkan hasil dari apa yang diikhtiarkan. Satu hal lagi menurutnya, sabar adalah kunci yang tidak boleh diabaikan. 

Satu kali terlampui dalam bernyanyi, dua tiga dapat kesempatan main di dunia film. Yap. Itulah sang “tombo ati”. Opick telah hadir dalam kancah perfilman layar lebar. Tapi adakah motivasi lain bagi Opick bermain film? Jawabnya, iya banget. Konon, ada kegelisahan dalam dirinya. Antusiasme dalam batinnya adalah dorongan besar mengamini tawaran dalam bermain film. Sang penyanyi ini sudah cukup lama menaruh obsesi untuk membuat karya film. Tidak hanya berperan sebagai pemain, dalam filmnya yang berjudul Di Bawah Langit, Opick juga ikut andil dalam mendanai proses pembuatan layar lebar tersebut. Hal ini bisa dibilang tindakan berani sebab tidak semua penyanyi yang mau ambil risiko dalam bidang ini. Dalam film perdananya ini. Opick terlibat langsung dalam mengerjakan hampir keseluruhan proses mulai dari menjadi produser, sutradara, penata musik, penulis skenario, hingga pemain sekaligus. Makanya, idealisme Opick amat tegas dalam film ini. Salah satunya, ia ingin menampilkan film yang berbeda, yaitu sebuah film yang bisa menjadi alternatif tontonan bagi masyarakat dan bukan sekadar film-film yang nyaris sejenis. Film yang digarap Opick berisi cerita tentang orang-orang pesisir yang termarjinalkan. Intinya, kisah tentang orang-orang yang kalah, tetapi tetap taat beribadah. 

Biografi Opick - Penyanyi Religi Indonesia

Karya-karya dari Opick

  • Pasar Malam Di Kepalamu (1999)
  • Tak Ada Habisnya (2003)
  • Istighfar (2005)
  • Semesta Bertasbih (2006)
  • Ya Rahman (2007)
  • Cahaya Hati (2008)
  • Di Bawah Langit Mu (2009)
  • Shollu Ala Muhammad (2010)
  • The Best of Opick (2011)
  • Salam Ya Rosulullah (2012)
  • Film
  • Kun Fayakuun (2008)
  • Di Bawah Langit (2010)


Referensi :
- Biografiku.com
- http://majalahpercikaniman.blogspot.com/2010/10/profil.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Opick 

Biografi Aliando Syarief


Biografi Aliando Syarief. Artis yang satu ini namanya melambung bersama sinetron Ganteng-Ganteng Serigala (GGS) di tayang di SCTV. Memiliki wajah yang tampan membuatnya banyak disukai terutama kaum Wanita. Dalam dunia hiburan dia dikenal dengan nama Aliando Syarief dengan nama lengkap sebenarnya yaitu Muhammad Ali Syarief yang lahir di Jakarta pada tanggal 26 Oktober 1996. Tak mengeherankan Aliando memiliki wajah yang tampan karena dia memiliki darah Arab dari ayahnya yang bernama Syarief Alkhatiri yang merupakan asli dari Arab. Ibunya bernama Tengku Resi Revado yang berasal dari Sumatera yang merupakan pemain sinetron di ABG Jadi Manten. Aliando Syarief juga merupakan atlet Bela diri Pencak silat dan juga rutin skipping setiap hari.

Aliando Syarief memiliki tiga orang saudara dimana ia merupakan anak yang paling bungsu, Dia memiliki dua kakak perempuan, bernama Alya Avivah serta Tengku Fadhilah Rahma dan juga satu kakak laki-laki yaitu Muhammad Noor Danfit. Aliando Syarif ternyata memiliki hobi mengkoleksi peci dan al-Qur'an

Mulai Menjadi Artis
Mengenai Riwayat pendidikan Aliando Syarief atau Muhammad Ali Syarief mulai dari TK Aisyah kemudian TK Al-Husna selanjutnya ia kemudian masuk di SMP Martia Bakti, dan melanjutkan pendidikannya di SMA Martia Bakti. Tak mengherankan sejak kecil, Aktor yang miliki darah Arab-Sumatera ini memang sudah tertarik dunia seni peran atau hiburan ketika ia berusia 12 tahun dengan berperan menjadi pemain figuran dalam sinetron yang berjudul Si Gundul dan Bocah Petir yang tayang di stasiun televisi TPI.

Seiring dengan eksistensinya dalam dunia hiburan terutama dunia seni peran, kini Aliando Syarief sudah banyak membintangi sinetron maupun FTV yang tayang di layar kaca TV, salah satunya sinetron yang melambungkan namanya yaitu Ganteng-Ganteng Serigala (GGS) yang belakangan ini banyak disukai oleh kalangan remaja. Selain itu ia juga banyak membintangi iklan seiring namanya naik daun. Selain itu Aliando Syarief juga sempat untuk terjun ke dunia tarik suara. Namun ternyata tidak berjalan mulus meskipun sempat menggelar konser mini.Adapun Film yang pernah ia bintangi yaitu film Garuda di Dadaku 2 yang tayang pada tahun 2011 lalu.

Daftar FTV yang dibintangi
  • Cinta Monyet Di Kantin Sekolah
  • Komisi Pemberantasan Setan (KPS)
  • Petaka Homeschooling
  • 12:12
  • Headphone Suara Hati
  • Kukibarkan Benderaku
  • Yuk Kita Sekolah
  • Persada Langit Biru
  • Rama dan Shinta (Indosiar)
  • Lolly love (Trans TV)
  • Si Badil dan Blangkon Ajaib
  • Janji Hati (segera)
  • Cinta Monyet di Kantin (SCTV)

Film Yang dibintangi
  • Garuda di Dadaku 2 2011
  • Janji Hati The Movie 2014
  • Sinetron yang dibintangi
  • Bara Bere
  • Ibrahim Anak Betawi
  • ABG Jadi Manten 
sumber : biografiku.com

Biografi Didi Petet - Aktor Senior Indonesia

Tokoh satu ini dikenal sebagai salah satu artis dan juga aktor senior indonesia yang sudah terkenal dimata masyarakat Indonesia melalui peran-perannya. Banyak orang mengenal dirinya sebagai Emon yang melejit melalui film Catatan Si Boy yang tenar ketika tahun 90'an. Berikut Profil dan Biografi Didi Petet. Bernama lengkap Didi Widiatomo, dalam dunia hiburan tanah air, ia lebih dikenal dengan nama Didi Petet. Beliau dilahirkan di kota Surabaya, pada tanggal 12 Juli 1956.  Ketika masih duduk di Bangku Sekolah Menengah Atas, Didi Petet sudah tertarik dengan namanya dunia akting. Karirnya dipanggung teater tanah air dimulai ketika ia berkenalan dengan seniman Harry Rusli.

Mulai Berkarir Di Dunia Perfilman
Didi Petet juga menekuni dunia pantomin selain bergelut dalam dunia teater. Karirnya dalam dunia perfilman tanah air dimulai ketika ia bermain dalam film berjudul Semua Karena Ginah pada tahun 1985. Penghargaannya sebagai Pemeran Pembantu Terbaik diperolehnya ketika ajang film Indonesia dari film Cinta Anak Zaman tahun 1988.

Munculnya film Fenomenal tahun 90'an yaitu Catatan Si Boy kemudian melambungkan nama Didi Petet ketika itu dimana ia berperan sebagai Emon, tokoh ini dikenal luas oleh masyarakat karena kebanci-banciannya. Selain Catatan Si Boy, Dalm Profil dan Biografi Didi Petet lainnya, ia juga dikenal luas berkat film Si Kabayan.
Biografi Didi Petet - Aktor Senior Indonesia
Didi Petet sebagai Emon dalam film Catatan Si Boy
Dari panggung layar lebar, Didi Petet kemudian terjun ke dunia sinetrn. Cintaku Dirumah Susun, Losmen, Maha Kasih, Buku Harian, Dunia Tanpa koma dan Primadona merupakan daftar sinetron yang pernah dibintangi oleh Didi Petet.

Seiring kebangkitan dunia perfilman awal tahun 2000an, Didi Petet kemudian kembali memainkan perannya dalam film anak-anak yang berjudul Petualangan Sherina. Selain film

tersebut, Didi Petet juga bermain dalam film lain yang berjudul Lost in Papua, Emak Naik Haji, Dibawah Lindungan Ka'bah, serta pasir berbisik dan juga Ketika Cinta Bertasbih yang diangkat dari Novel Karya Habiburrahman El Shirazy dan juga lain-lain.

Nominasi sebagai Pemean Utama Pria Terfavorit dan juga pasangan terbaik dan pasangat terfavorit diraihnya di ajang Indonesian Movie Award dalam filmnya yang berjudul Jermal tahun 2009. Namun dalam ajang itu terjadi kontroversi sebab Didi Petet merupakan Ketua Dewan Juri di Ajang tersebut.

Pada tanggal 15 Mei 2015, Didi Petet meninggal dunia karena penyakit Lambung yang telah lama dideritanya. Kematian Didi Petet juga mengagetkan dunia hiburan tanah air sebab artis senior tersebut sebelumnya sangat terlihat sehat. 

DAFTAR FILM DIDI PETET

  • "Semua Karena Ginah" (1985)
  • "Catatan Si Boy" (1987)
  • "Namaku Joe" (1988)
  • "Gema Kampus 66" (1988)
  • "Catatan Si Boy II" (1988)
  • "Cinta Anak Jaman" (1988)
  • "Catatan Si Boy III" (1989)
  • "Pacar Ketinggalan Kereta" (1989)
  • "Bercinta Dalam Mimpi" (1989)
  • "Si Kabayan Saba Kota" (1989)
  • "Sepondok Dua Cinta" (1990)
  • "Rebo dan Robby" (1990)
  • "Gampang-Gampang Susah" (1990)
  • "Joe Turun ke Desa" (1990)
  • "Oom Pasikom" (1990)
  • "Catatan si Boy IV" (1990)
  • "Catatan Si Boy V" (1991)
  • "Boneka dari Indiana" (1991)
  • "Si Kabayan dan Anak Jin" (1991)
  • "Asmara" (1992)
  • "Si Kabayan Saba Metropolitan" (1992)
  • "Si Kabayan Cari Jodoh" (1994)
  • "Petualangan Sherina" (2000)
  • "Pasir Berbisik" (2001)
  • "Arisan!" (2003)
  • "Eiffel I'm in Love" (2003)
  • "Rindu Kami PadaMu" (2004)
  • "Apa Artinya Cinta?" (2005)
  • "Tentang Dia" (2005)
  • "Ketika" (2005)
  • "Banyu Biru" (2005)
  • "D'Girlz Begins" (2006)
  • "Kamulah Satu-Satunya" (2007)
  • "Kirun + Adul" (2009)
  • "Jermal" (2009)
  • "Ketika Cinta Bertasbih" (2009)
  • "Emak Ingin Naik Haji" (2009)
  • "Ai Lop Yu Pul" (2009)
  • "Di Bawah Langit" (2010)
  • "Bebek Belur" (2010)
  • "Kabayan Jadi Milyuner" (2010)
  • "Baik-Baik Sayang" (2011)
  • "Lost in Papua" (2011)
  • "Catatan (Harian) si Boy" (2011)
  • "Di Bawah Lindungan Ka'bah" (2011)
  • "5 cm" (2012)
  • "Madre" (2013) Nominasi Aktor Pendukung terbaik Piala Citra 2013
  • "Bangun Lagi Dong Lupus" (2013)
  • "12 Menit" (2014)
  • "Ketika Tuhan Jatuh Cinta" (2014)
  • "Guru Bangsa: Tjokroaminoto" (2015)

DAFTAR SINETRON DIDI PETET
  • Kabayan
  • Buku Harian
  • Cintaku Di Rumah Susun
  • Primadona
  • Ridho
  • Maha Kasih
  • Kapan Kita Pacaran Lagi
  • Dunia Tanpa Koma
  • Losmen
  • Siapa yang Meniduri Ranjangku
  • 3 Semprul Mengejar Surga (2013)
  • Preman Pensiun (2015)
sumber : biografiku.com

Biografi Reza Rahadian - Aktor Indonesia

Nama aktor indonesia satu ini belakangan sedang naik daun karena banyak membintangi film-film layar lebar yang banyak ditonton oleh pecinta film tanah air selain menjadi aktor ia juga dikenal sebagai model terkenal namun ia lebih banyak terjun di dunia perflman. Berikut profil dan biografi Reza Rahadian yang juga Aktor Indonesia. Ia dilahirkan pada tanggal 5 Maret 1987 di Kota Bogor dengan nama lengkap Reza Rahadian Matulessy, jika dilihat ia juga memiliki darah keturunan Maluku yaitu marga Matulessy. Ibunya bernama Pratiwi Widantini Matulessy dan ayahnya bernama Rahim, Nama Rahadian pun merupakan nama gabungan dari kedua orang tuanya yaitu Rahim dan Dian.

Masa Kecil Reza Rahadian
Di usia reza yang berusia enam bulan, orang tuanya berpisah sehingga ia kemudian diasuk oleh ibunya yang menjadi orang tua tunggal. Sejak dibawah asuhan ibunya, ia tinggal dirumah neneknya di Kota Bogor. Dalam profil dan biografi Reza Rahadian yang dikumpulkan dari beberapa sumber, Reza Rahadian pada awalnya tidak serta merta langsung terjun ke dunia perfilman sebagai aktor, melainkan ia terlebih dulu terjun ke dunia modeling.

Dari dunia modeling ia mendapat juara dari majalah Aneka Yess sebagai Favorite Top Guest ditahun 2004. Dari sini ia kemudian ditawari peran oleh Rapi Films dalam sinetron yang bejudul Culunnya Pacarku yang tayang pada tahun 2005. Kesempatannya menjadi artis sinetron ia manfaatkan sebaik-baiknya.

Ia mencurahkan segala kemampuannya dalam berakting di sinetron tersebut. Aktingnya yang bagus di sinetron tersebut membuat Rapi films menawarinya untuk berakting lagi dalam Sinetron yang berjudul Cinta SMU 2, Inikah Rasanya, ABD dan Aku Hamil serta Mutiara Hati. Aktinya yang makin bagus membuat ia mulai mendapatkan tawaran untuk berakting dalam film layar lebar.

Terjun Ke Dunia Perfilman
Film Horor menjadi film pertamanya. Kemudian ia kemudian bermain lagi di Film Perempuan Berkalung Sorban bersama Revalina S. Temat yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Di Film ini, ia meraih penghargaan sebagai Pemeran Pendukung Pria Terbaik di piala Citra dan pemeran Utama Pria Terbaik di film 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta di Piala Citra serta Pemeran Utama Pria

Terfavorit di film yang Habibie dan Ainun yang fenomenal tahun 2013 dalam ajang Piala Layar Emas IMA.

Biografi Reza Rahardian - Aktor Indonesia
Reza Rahadian berperan sebagai tokoh BJ. Habibie dalam fil Habibie dan Ainun
Selain berkarya dibidang Modeling dan Perfilman, ia juga terjun didunia tarik suara dengan berduet bersama Acha Septriasa untuk lagu soundtracks yang berjudul Broken Hearts pada tahun 2012. Ia juga menjadi presenter dibeberapa program acara di televisi. 

Daftar Film Reza Rahadian
  • Film Horor (2007)
  • Pulau Hantu 2 (2008)
  • Perempuan Berkalung Sorban (2009)
  • Kirun + Adul (2009)
  • Queen Bee (2009)
  • Perjaka Terakhir (2009)
  • Emak Ingin Naik Haji (2009)
  • Hari Untuk Amanda (2010)
  • Alangkah Lucunya (Negeri Ini) (2010)
  • 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta (2010)
  • Love Story (2011)
  • Tanda Tanya (2011)
  • Jakarta Maghrib (2011)
  • The Mirror Never Lies (2011)
  • Hafalan Shalat Delisa (2011)
  • Dilema (2012)
  • Brokenhearts (2012)
  • Perahu Kertas (2012)
  • Test Pack (2012)
  • Perahu Kertas 2 (2012)
  • Habibie & Ainun (2012)
  • Finding Srimulat (2013)
  • Wanita Tetap Wanita (2013), 
sebagai sutradara dan pemain
  • Something in the Way (2013)
  • Isyarat (film) (2013), sebagai sutradara
  • Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013)
  • Ketika Tuhan Jatuh Cinta (2014)
  • Pendekar Tongkat Emas (2014)
  • Yasmine (2014)
  • Strawberry Surprise (2014)
  • Kapan Kawin ? (2015)
  • Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)
  • Daftar Sinetron Reza Rahadian
  • Inikah Rasanya
  • Culunnya Pacarku
  • Idola
  • Cinta SMU 2
  • Habibi dan Habibah
  • ABG
  • Isabella (sinetron)
  • Cewek Penakluk
  • Badik Titipan Ayah