Biografi Joe Taslim


Nama asli : Johanes Taslim
Tanggal lahir : 23 Juni 1981 
Lahir di : Palembang, Indonesia 
Zodiac : Cancer 
Terkenal sejak berperan sebagai Sersan Jaka dalam film "The Raid" (2012)
Johanes Taslim atau lebih terkenal sebagai Joe Taslim merupakan aktor Indonesia yang lahir di Palembang, 23 Juni 1981. Dia adalah putra pasangan Mardjuki Taslim dan Maria Goretty yang piawai berakting dan jago bela diri. 

Awal karir Joe dimulai di dunia olahraga. Ia merupakan atlet Judo profesional yang telah menyabet sederet penghargaan. Joe meraih gelar jawara Judo se-ASEAN dan berhasil membawa pulang medali emas di ajang South East Asia Judo Championship Singapore 1999. Selain itu, ia juga mempersembahkan medali perak di ajang SEA Games 2007. 

Di sela kesibukan sebagai atlet, Joe mengaku tidak bisa membendung keinginannya terjun berakting. Ia pun mulai mengikuti casting. Ia lantas didapuk tampil di film perdananya, "Karma" (2008). 

Debut perdana Joe berakhir tidak sesuai harapan. Film genre horor arahan sutradara Allan Lunardi itu kurang begitu mendapat apresiasi penikmat film Indonesia. Ia pun harus merasakan serangkaian penolakan dari castingnya di 2009. 

"Tahap casting menurut saya adalah tahap pencarian," ungkap Joe. "Selama rentang waktu 2008-2009, saya pernah casting buat film-film yang mau produksi dan enggak pernah kepakai." 

Karir akting Joe akhirnya melambung berkat film ketiga yakni "The Raid" (2012). Ia tampil sebagai Sersan Jaka, anggota pasukan elit yang akan meringkus target operasi di apartemen sarang gembong narkotika terkenal, Tama Riyadi (Ray Sahetapy). 

Film arahan sutradara Gareth Evans ini sukses menarik perhatian penonton dalam dan luar negeri. Film yang juga dibintangi Iko Uwais ini pertama kali dipertontonkan di Festival Film Internasional Toronto 2011. Film tersebut disebut sebagai salah satu film seni bela diri terbaik Indonesia setelah bertahun-tahun. Bahkan Sony Pictures merilis dengan judul "The Raid: Redemption". 

Setelah "The Raid", Joe semakin dikenal di industri perfilman Hollywood. Suami Juli Taslim ini mendapat kesempatan tampil dengan aktor terkenal Vin Diesel dan Dwayne Johnson di film "Fast Furious 6" (2013). Di film arahan sutradara Dustin Lin itu, Joe berperan sebagai Jah, ahli bela diri Asia. Ia adalah anak buah tokoh antagonis, Shaw (Luke Evans). 

Kesuksesan Joe di film laga membuatnya tertantang bermain di genre film yang berbeda. Ia pun memilih film "La Tahzan" (2013) arahan sutradara Danial Rifki sebagai proyek terbarunya. Di film yang juga dibintangi oleh Atiqah Hasiholan ini, Joe tampil sebagai fotografer Jepang, Yamada. Yamada yang jatuh cinta terhadap Viona (Atiqah Hasiholan) menyatakan siap pindah agama untuk cintanya. 

Joe akan kembali menyapa penggemarnya di 2014. Bersama sutradara handal Gareth Evans, Joe tampil di film "The Night Comes for Us". Film yang juga menggaet Yayan Ruhian itu akan hadir dengan gaya neo-noir tentang "pembunuh bayaran". 

Biografi Sandrina

Nama asli : Sandrina Mazaya Azzahra
Tanggal lahir : 08 Juli 2001 
Lahir di : Bogor, Jawa Barat, Indonesia 
Zodiac : Cancer 
Terkenal sejak menjuarai ajang "Indonesia Mencari Bakat 3" (2013)

Sandrina Mazaya Azzahra atau yang lebih dikenal dengan nama Sandrina merupakan penari cilik Indonesia. Gadis kecil anak dari pasangan Cecep Syamsudin dan Anita Sukandar ini lahir di Bogor, Jawa Barat, 8 Juli 2001. 

Nama Sandrina melambung ketika ia tampil menjadi kontestan acara "Indonesia Mencari Bakat" season 3. Bakat menari yang ditampilkan gadis berusia 12 tahun ini sukses memukau para juri dan penonton di "IMB". Tak tanggung-tanggung, gadis yang dikenal dengan slogan "tong hilaf nya" itu berhasil menyabet gelar juara di acara yang mendapuk Addie MS, Titi Rajo Bintang, Deddy Corbuzier, Soimah dan Syahrini sebagai jurinya itu. 

Bakat menari Sandrina tidak datang begitu saja. Penggemar Shahrukh Khan ini telah menekuni dunia tari ketika usianya menginjak 7 tahun. Hal itu berawal dari kegemaran Sandrina melompat-lompat di atas kasur. Ibunda Sandrina, Anita Sukandar, pun memasukkannya ke sanggar tari di dekat rumahnya, Getar Pakuan. 

Sukses yang diraih Sandrina di IMB dilaluinya dengan perjuangan. Penari cilik ini menuturkan bahwa ia harus memakai make up dan kostum sejak pukul 03:00 dini hari. Dengan kereta api jurusan Bogor-Jakarta pukul 05:00, ia dan orangtuanya berangkat ke Jakarta. 

Ia pun tidak lantas menjalani audisi sesampainya di Jakarta. Dengan antrian kontestan lain yang luar biasa panjang, penari cilik ini baru bisa tampil pada pukul 04:00 sore harinya. "Papa dan mama tetap memberi aku semangat walaupun sudah kelelahan. Make up saja sudah luntur waktu itu," ucap Sandrina polos. 

Namun momen tersebut merupakan awal perubahan nasibnya. Dengan penampilan yang enerjik dan senyum imutnya, Sandrina berhasil membuat para juri dan penonton Indonesia jatuh hati pada gerak tarinya. Ia pun berhasil menggeser finalis lainnya Vina Candrawati dan membawa pulang gelar juara "Indonesia Mencari Bakat" season 3. 

Sumber : wowkeren.com

Biografi Asmirandah

Nama asli : Asmirandah Zantman
Tanggal lahir : 05 Oktober 1989 
Lahir di : Jakarta, Indonesia 
Zodiac : Libra 
Terkenal sejak membintangi sinetron "Inikah Rasanya?" (2003 - 2005)

Aktris, model, presenter dan penyanyi ini dilahirkan di Jakarta, 5 Oktober 1989. Ia adalah Asmirandah Zantman atau yang akrab disapa Asmirandah. Artis dengan rupa blasteran ini merupakan anak dari pasangan M. Farmidji Zantman dan Sani Suliwati yang lahir di Jakarta, 5 Oktober 1989. 

Karir Andah, sapaan akrab Asmirandah, di dunia hiburan Indonesia berawal dari sinetron "Kawing Gantung". Parasnya yang rupawan membuat penampilan Asmirandah sukses menyita perhatian penikmat sinetron tanah air. 

Sejak saat itulah dirinya semakin sering muncul di berbagai judul sinetron. Andah setidaknya pernah membintangi 23 judul sinetron. Ia tampil diantaranya di "Wulan" (2006), "Baby Doll" (2007), "Hingga Akhir Waktu" (2008), "Sekar" (2008), "Nikita" (2009) dan yang terbaru "Separuh Aku" (2012). 

Selain itu, Andah juga muncul di layar lebar lewat film-film berjudul "Liar" (2008), "Ketika Cinta Bertasbih 2" (2009), "Dalam Mihrab Cinta" (2010), "Jakarta Hati" (2012) dan "Rectoverso" (2013). Kiprahnya di dunia akting diapresiasi dengan penghargaan sebagai Aktris Terfavorit ajang Panasonic Gobel Awards 2012 dan Indonesia Kids Choice Awards 2013. 

Asmirandah juga aktifi di belakang layar sebagai sutradara. Proyek pertamanya adalah video klip band Robin Hood. Andah juga berduet dan menjadi video klip grup pendatang baru tersebut di single "Salahkah Kita" (2009). 

Mengenai kehidupan pribadi, kisah cinta Andah terjadi di lokasi syuting. Kedekatannya dengan Dude Herlino berawal dari keterlibatan keduanya di beberapa judul sinetron sama. Kedekatan tersebut berubah menjadi jalinan asmara ketika keduanya terlibat di film "Dalam Mihrab Cinta" 2010. Namun hubungan tersebut harus kandas di pertengahan 2011 karena alasan perbedaan prinsip. 

"Berita sudah tidak jalan bareng lagi memang benar," ungkap Asmirandah. "Kalau waktunya sih enggak ngitungin. Cukup lama. Kesepakatan berdua ya, karena perbedaan yang enggak bisa disatukan lagi." 

Selepas putus dari Dude, Asmirandah kembali terlibat cinta lokasi. Cinlok keduanya itu terjadi ketika dirinya syuting "Binar Bening Berlian" dengan Jonas Rivanno. Rumor adanya hubungan spesial di antara keduanya telah santer berhembus sejak 2010. Namun saat itu baik Vanno, panggilan akrab Jonas Rivanno, juga Andah menolak berkomentar.

Hubungan tersebut dikonfirmasi kebenarannya oleh Andah sendiri November 2012. Melalui akun Twitternya, @itsmeAsmirandah, Andah mengiyakan pertanyaan seorang penggemar tentang hubungannya dengan Vano. "@itsmeAsmirandahka Asmirandah pacaran sama ka Jonas Rivano ya???" tanya pemilik akun, @memartadebora. Andah kemudian mere-tweet pesan tersebut dan menjawab, "Iyah :)." 

Hubungan yang tampak mesra dan serius tersebut menarik perhatian fans. Bahkan keduanya beberapa kali diisukan akan segera menggelar akad nikah. Selasa, (29/10) diketahui bahwa Andah dan Vano, telah mendatangi KUA Beji Depok guna konsultasi rencana pernikahan mereka yang rencananya akan diselenggarakan awal 2014. 

Sumber : Wowkeren.com

Biografi Raditya Dika

Nama asli : Raditya Dika Angkasa Putra Moerwani
Tanggal lahir : 28 Desember 1984 
Lahir di : Jakarta, Indonesia 
Zodiac : Capricorn 
Terkenal sejak memerankan Dika dalam film "Kambing Jantan: The Movie" (2009)

Raditya Dika merupakan penulis dan aktor yang terjun di genre komedi. Ia mengawali karirnya sebagai seorang blogger. Ia menuliskan semua pengalamannya sehari-hari saat berkuliah di Adelaide, Australia, dalam blognya yang berjudul www.kambingjantan.com.

Tak disangka tulisannya yang kocak ternyata menarik kalangan remaja Indonesia. Dari situ, aktor yang akrab disapa Radith ini mulai membukukan tulisannya tersebut dalam sebuah novel yang berjudul "Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh" (2005). Novel ini kemudian mendapat sambutan hangat di kalangan pecinta buku. Gaya tulisannya yang full humor menjadi sesuatu yang baru bagi pernovelan Indonesia yang kala itu dikuasai oleh genre teenlit. Berkat Radith juga, banyak penulis yang mengikuti jejaknya dengan mencoba mengambil genre komedi.

Setahun kemudian, Alumnus Universitas Indonesia ini kembali merilis buku keduanya yaitu "Cinta Brontosaurus" (2006) lalu disusul dengan "Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa" (2007), "Babi Ngesot" (2008), "Marmut Merah Jambu" (2010) dan "Manusia Setengah Salmon" (2011). Radith tetap mempertahankan genre komedi di semua bukunya dan terbukti selalu laris di pasaran. 

Novelnya yang selalu laris manis ternyata membuat para produser tertarik untuk memfilmkannya. Tak tanggung-tanggung bahkan mereka meminta langsung Radith untuk menjadi pemeran utama dan penulis skenario. Film debutnya diambil dari adaptasi novel pertama yang berjudul "Kambing Jantan: The Movie" (2009). Dalam film tersebut Radith memerankan dirinya sendiri sebagai Dika dan beradu akting dengan Herfiza Novianti serta Edric Tjandra.
Sukses dengan film pertamanya, Radith kembali mengangkat novelnya ke layar lebar. Tercatat 3 filmnya yang berjudul "Cinta Brontosaurus", "Manusia Setengah Salmon" dan "Marmut Merah Jambu" diambil dari judul buku yang sama. Ketiga film ini rata-rata memiliki tema tentang kisah percintaan Radith yang selalu gagal. 

Tak hanya sebagai aktor, pecinta pancake durian ini juga turut merambah dunia stand up comedy. Ia merupakan salah seorang tokoh comic yang ikut berpengaruh terhadap meledaknya stand up comedy Indonesia. Berkat kepiawaiannya tersebut, Radith kemudian didapuk sebagai juri dalam kontes Stand Up Comedy Indonesia.

Karirnya yang terus melejit membuatnya semakin tertantang untuk mencoba hal baru. Ia kemudian membuat serial komedi TV berjudul "Malam Minggu Miko" (2012). Menariknya serial ini diperankan sendiri oleh Radith yang bertindak sebagai Miko, cowok yang selalu ketiban sial saat mengejar cinta. Tak hanya itu saja, Radith juga bertindak sebagai produser, penulis cerita sekaligus pengarah dalam serialnya ini. 

Meski hanya tayang 12 menit per episodenya namun serial ini ternyata sukses besar dengan besarnya animo masyarakat yang menontonnya di YouTube mencapai 50 juta orang. "Malam Minggu Miko" terdiri dari 2 season yang masing-masing memiliki 26 episode. Serial ini kemudian diangkat ke layar lebar dengan judul "Cinta Dalam Kardus".
Mengenai kehidupan pribadinya, Radith dikenal sebagai orang yang cukup terbuka. Ia pernah berpacaran dengan sederet artis seperti Herfiza Novianti, Sherina dan Anissa Aziza. Setiap perempuan yang hadir di hidup Radith selalu dijadikan sebuah cerita romantis dalam novelnya. Contohnya dengan Sherina yang pernah muncul dalam novel "Marmut Merah Jambu". 

Biografi Indah Dewi Pertiwi

Tanggal lahir : 30 Januari 1991 
Lahir di : Bogor, Jawa Barat 
Zodiac : Aquarius 
Terkenal sejak merilis debut album "Hipnotis" (2010)

Indah Dewi Pertiwi adalah seorang penyanyi kelahiran Bogor, 30 Januari 1991. Anak pertama dari empat bersaudara pasangan Rohdi dan Yuyu Wahyuni ini lahir dengan nama asli Indah Pertiwi. Gadis belia yang mengaku gemar menyanyi sejak kecil tersebut menghabiskan masa kecilnya di Desa Cibeuruem, kaki Gunung Salak, Bogor. 

Ketika berumur 18 tahun, penyanyi yang akrab disapa IDP tersebut pindah ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah. Namun tanpa disangka, gadis yang bercita-cita sebagai seorang akuntan ini malah dibukakan jalan sebagai penyanyi. IDP yang takut dimarahi karena batal kuliah, malah mendapat dukungan dari kedua orangtuanya. Ia pun akhirnya menandatangani kontrak dengan label tanpa beban. Sejak penandatanganan kontrak, IDP resmi menyelipkan nama Dewi di tengah nama aslinya sebagai nama panggung. 

Album pertama IDP yang diberi judul "Hipnotis" (2010) resmi dirilis. Album yang menjagokan single "Baru Aku Tahu Cinta Itu Apa" mendapat respon positif dari masyarakat. Single lain yang terdapat dalam album ini adalah "Jangan Sedih" (2010) dan "Gejolak Cinta" (2010). Album pertama IDP menggebrak pasar musik Indonesia dengan terjual sebanyak satu juta copy. 

Kesuksesan yang diraih album "Hipnotis" tak lepas dari kerja keras musisi handal yang ada di belakangnya. Di album tersebut, IDP menggandeng beberapa nama besar seperti Charly ST12, Ahmad Dhani dan Sandy Sandhoro. Di single terbarunya, "Hipnotis" (2011), IDP juga tak mau tampil biasa. Demi single tersebut, IDP menggelar audisi dance di sepuluh kota besar di seluruh Indonesia. Bahkan, ia sendiri yang mengaku tak bisa menari, harus gencar latihan untuk mencapai konsep yang diinginkan untuk single tersebut. 

Single "Hipnotis" pun akhirnya disebut sebagai video klip termahal yang pernah dibuat di sepanjang sejarah industri musik Indonesia, karena melibatkan properti besar seperti kapal tanker dan helikopter. Selain itu, single tersebut juga digarap dengan visual efek yang kualitasnya hampir sama dengan film "Transformers" (2009). 

- See more at: http://www.wowkeren.com/seleb/indah_dewi_pertiwi/bio.html#sthash.ZLm4bH5H.dpuf

Biografi Fatin Shidqia

Nama asli : Fatin Shidqia Lubis
Tanggal lahir : 30 Juli 1996 
Lahir di : Jakarta, Indonesia 
Zodiac : Leo 
Terkenal sejak menjuarai ajang bakat "X-Factor Indonesia" (2013)

Fatin Shidqia merupakan penyanyi yang terkenal usai memenangkan ajang pencarian bakat "X Factor Indonesia" season pertama. Penyanyi yang akrab disapa Fatin ini mengikuti audisi "X Factor Indonesia" dengan menyanyikan lagu Bruno Mars, "Grenade". Suaranya yang merdu dan serak-serak basah membuat ia mendapatkan pujian dari para juri yaitu Ahmad Dhani, Rossa, Bebi Romeo dan Anggun sehingga bisa lolos ke tahap selanjutnya. 

Video Fatin saat menyanyikan lagu "Grenade" pun tersebar luas di dunia maya dan mendapat respon positif dari publik. Bahkan video yang telah ditonton oleh 400 ribu orang tersebut berhasil muncul di website resmi Bruno Mars. 

Fatin terus melaju ke babak Gala Show di bawah asuhan Rossa. Di sana penyanyi yang dikenal pemalu ini terus mendapat berbagai pujian saat menyanyikan lagu seperti "Pudar" (Rossa), "Girl On Fire" (Alicia Keys) dan "Perahu Kertas" (Maudy Ayunda). Namun perjalanan Fatin di Gala Show juga menuai kritikan saat ia lupa menyanyikan lirik lagu "Mercy" milik Duffy. 

Usai mengikuti rangkaian panjang Gala Show, Fatin akhirnya resmi menjadi pemenang "X Factor Indonesia" mengalahkan Novita Dewi, 25 Mei 2013. Ia menyanyikan lagu "Katakan Tidak" (Afgan), "Stay" (Rihanna) dan lagu kemenangannya sendiri yang berjudul "Aku Memilih Setia" di Grand Final. 

Tak lama setelah memenangkan "X Factor Indonesia", lagu Fatin yang berjudul "Aku Memilih Setia" dirilis secara digital via iTunes dan serentak di seluruh radio Indonesia. Tak butuh waktu lama, lagu ciptaan M. Freddy Harahap ini langsung menjawarai chart iTunes Indonesia. 

Sejak saat itu kepopuleran Fatin terus meroket. Beberapa kali ia diundang ke berbagai acara musik maupun acara penghargaan seperti Indonesia Movie Awards dan Indonesia Kids Choice Awards 2013. Penyanyi yang pernah digosipkan berpacaran dengan Mikha Angelo ini kemudian merilis single keduanya "KekasihMu". Lagu yang dirilis saat bulan puasa ini menceritakan tentang hubungan manusia dengan pencipta-Nya. 

Penyanyi yang juga jago karate ini kemudian kembali ke blantika musik Indonesia dengan meluncurkan single ketiganya yang berjudul "Dia Dia Dia", November 2013. Tak tanggung-tanggung video klip lagu ini pun dibuat langsung dari Eropa. 

Popularitas Fatin ternyata ikut mengundang putri Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais, untuk memintanya bermain dalam film "99 Cahaya di Langit Eropa". Dalam film yang juga dibintangi Acha Septriasa ini, Fatin berperan sebagai dirinya sendiri dan ikut menyanyikan soundtracknya yang berjudul "Cahaya di Langit Itu". 

Fatin akhirnya merilis album pertamanya yang bertajuk "For You", 11 November 2013. Album yang berisi 12 lagu ini sukses di pasaran dengan berhasil meraih 7 platinum setelah 3 minggu rilis. Tak hanya itu saja, Fatin juga berhasil meraih penghargaan Pendatang Baru Terdahsyat dalam ajang Dahsyatnya Awards 2014.

- See more at: http://www.wowkeren.com/seleb/fatin_shidqia/bio.html#sthash.hZEpVgVB.dpuf
Sumber : Wowkeren.com

Biografi Raffi Ahmad


Nama asli : Raffi Faridz Ahmad
Tanggal lahir : 17 Februari 1987 
Lahir di : Bandung, Jawa Barat, Indonesia 
Zodiac : Aquarius 
Terkenal sejak menjadi pemeran pendukung di sinetron "Tunjuk Satu Bintang"

Raffi Ahmad merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Alm. Munawar Ahmad dan Amy Qanita. Aktor tampan bernama lengkap Raffi Faridz Ahmad ini lahir di Bandung, 17 Februari 1987. Selain sebagai aktor, Raffi juga dikenal di dunia hiburan Indonesia sebagai penyanyi dan presenter. 

Karir Raffi dimulai sejak ia berusia 15 tahun. Ketika itu ia menjadi seorang tokoh pembantu di sinetron "Tunjuk Satu Bintang" (2002). Setelah sinetron tersebut, Raffi terus muncul di berbagai judul sinetron dan FTV di layar kaca. Sinetron yang pernah di bintanginya antara lain "Senandung Masa Puber" (2003), "Olivia" (2006) dan "Tarzan Cilik" (2009). Sedangkan di dunia FTV, Raffi dikenal dengan membintangi "7 Hari 7 Kekasih" (2011) dan "14 Hari Anak Band Atau Guru" (2011). 

Sinetron yang disebut-sebut menjiplak jalan cerita film "She's The Man", "Olivia"(2006), bisa dibilang sebagai awal kesuksesan karir Raffi. Pria yang memiliki sebuah mobil mewah seharga miliaran rupiah tersebut terlihat lebih sering membintangi sinetron yang berepisode panjang sebagai pemain utama setelah sukses dengan perannya dalam sinetron "Olivia". 

Selain di sinetron, Raffi juga mencoba kemampuannya untuk berakting di layar lebar. "Me vs High Heels" (2005) merupakan film pertama yang dibintanginya. Raffi yang dinilai masih baru di kancah seni peran hanya mendapat peran kecil dalam film tersebut. Peran sebagai tokoh utama akhirnya didapatkan Raffi di film "Love Is Cinta" (2007). Kemampuan Raffi dalam berakting dihadiahi penghargaan "Aktor Terfavorit" di "Indonesia Kids' Choice Award 2009". 

Pria yang dulunya sering bergonta-ganti pacar ini terpilih sebagai salah satu personil grup vokal Bukan Bintang Biasa (BBB) di bawah bimbingan Melly Goeslaw. Grup yang dibentuk pada 2006 ini mempertemukan Raffi dengan keempat artis remaja lainnya, yaitu Dimas Beck, Laudya Cynthia Bella, Chelsea Olivia dan Ayushita. Bersama grup ini, Raffi telah merilis beberapa single yaitu "Let's Dance Together" (2006), "Bukan Bintang Biasa" (2007), "Jangan Bilang Tidak" (2007) dan "Johan (Jodoh di Tangan Tuhan) "2009". Lewat grup ini lahir pula sebuah film berjudul "Bukan Bintang Biasa The Movie" (2007) yang menjadikan mereka berlima sebagai pemeran utama. Film ini meraih penghargaan "Best Soundtrack" di ajang penghargaan "Bali International Film Festival 2007". 

Raffi mencoba peruntungannya di dunia MC. Ia mulai menjadi presenter pada tahun 2008. Raffi menjadi presenter acara musik "Dahsyat" bersama Olga Syahputra dan Luna Maya. Selain itu, Raffi juga sempat mempresenteri acara "Pesbukers" (2011) dan "OMG" (2010). 

Di luar kesibukan akting, bernyanyi dan menjadi presenter, Raffi sempat memiliki hubungan asmara dengan beberapa aktris Indonesia antara lain Laudya Cynthia Bella, Bunga Zaenal, Tyas Mirasih dan Velove Vexia. Namun jalinan asmara paling lama Raffi adalah bersama Yuni Shara. Meski menuai pro dan kontra karena usia yang terpaut 15 tahun, hubungan mereka berjalan hingga 3 tahun. Meski sering diisukan segera menikah, hal tersebut tidak membuat cinta Raffi dan Yuni bertahan. Mereka putus di akhir 2012. Menurut keterangan adik Yuni Shara, Krisdayanti, keputusan tersebut diambil setelah seringnya terjadi percekcokan diantara keduanya. 

Nama Raffi menjadi pemberitaan ketika tersangkut kasus narkoba. 23 Januari 2013, ia beserta 16 temannya diciduk Badan Narkotika Nasional (BNN) di rumahnya di daerah Jalan Gunung Balong I No 16 I, Cilandak, Jakarta Selatan. Sejumlah artis seperti Irwansyah, Wanda Hamidah serta Zaskia Sungkar juga sempat pula diperiksa oleh BNN sebelum akhirnya dibebaskan. 

Sementara itu, proses peradilan alot mengiringi kasus Raffi. Pasalnya, Raffi memang terbukti mengkonsumsi obat menggunakan zat methylone (M1). Namun Raffi tidak dapat dinyatakan bersalah karena zat tersebut tidak termasuk dalam obat-obatan terlarang yang tercantum di UU Narkotika Republik Indonesia. Raffi pun sempat ditahan di rutan BNN sebelum kemudian menjalani rehabilitasi di Lido selama tiga bulan. Meski kasus tersebut sedang diproses di Kejaksaan Agung, artis yang belakangan diisukan dekat dengan penyanyi Mikha Tambayong ini bebas menjalani aktifitas keartisannya. 

Sumber : Wowkeren.com