Biografi Ebit G. Ade - Penyanyi Dan Penulis Lagu


Ebit G. Ade, Penyanyi, BiografiTerlahir dengan nama Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far atau Ebit G. Ade di Wanadadi, Banjarnegara 21 April 1954, merupakan anak termuda dari 6 bersaudara, anak Aboe Dja'far, seorang PNS, dan Saodah, seorang pedagang kain. Dulu ia memendam banyak cita-cita, seperti insinyur, dokter, pelukis. Semuanya melenceng, Ebiet malah jadi penyanyi -- kendati ia lebih suka disebut penyair karena latar belakangnya di dunia seni yang berawal dari kepenyairan. Setelah lulus SD, Ebiet masuk PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Banjarnegara. Sayangnya ia tidak betah sehingga pindah ke Yogyakarta.

Sekolah di SMP Muhammadiyah 3 dan melanjutkan ke SMA Muhammadiyah I. Di sana ia aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia). Namun, ia tidak dapat melanjutkan kuliah ke Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada karena ketiadaan biaya. Ia lebih memilih bergabung dengan grup vokal ketika ayahnya yang pensiunan memberinya opsi: Ebiet masuk FE UGM atau kakaknya yang baru ujian lulus jadi sarjana di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Nama Ebiet didapatnya dari pengalamannya kursus bahasa Inggris semasa SMA. Gurunya orang asing, biasa memanggilnya Ebiet, mungkin karena mereka mengucapkan A menjadi E. Terinspirasi dari tulisan Ebiet di bagian punggung kaos merahnya, lama-lama ia lebih sering dipanggil Ebiet oleh teman-temannya. Nama ayahnya digunakan sebagai nama belakang, disingkat AD, kemudian ditulis Ade, sesuai bunyi penyebutannya, Ebiet G. Ade. Kalau dipanjangkan, ditulis sebagai Ebiet Ghoffar Aboe Dja'far. Sering keluyuran tidak keruan, dulu Ebiet akrab dengan lingkungan seniman muda Yogyakarta pada tahun 1971. Tampaknya, lingkungan inilah yang membentuk persiapan Ebiet untuk mengorbit. Motivasi terbesar yang membangkitkan kreativitas penciptaan karya-karyanya adalah ketika bersahabat dengan Emha Ainun Nadjib (penyair), Eko Tunas (cerpenis), dan E.H. Kartanegara (penulis).

Malioboro menjadi semacam rumah bagi Ebiet ketika kiprah kepenyairannya diolah, karena pada masa itu banyak seniman yang berkumpul di sana. Meski bisa membuat puisi, ia mengaku tidak bisa apabila diminta sekedar mendeklamasikan puisi. Dari ketidakmampuannya membaca puisi secara langsung itu, Ebiet mencari cara agar tetap bisa membaca puisi dengan cara yang lain, tanpa harus berdeklamasi. Caranya, dengan menggunakan musik. Musikalisasi puisi, begitu istilah yang digunakan dalam lingkungan kepenyairan, seperti yang banyak dilakukannya pada puisi-puisi Sapardi Djoko Damono. Beberapa puisi Emha bahkan sering dilantunkan Ebiet dengan petikan gitarnya. Walaupun begitu, ketika masuk dapur rekaman, tidak sebiji pun syair Emha yang ikut dinyanyikannya. Hal itu terjadi karena ia pernah diledek teman-temannya agar membuat lagu dari puisinya sendiri. Pacuan semangat dari teman-temannya ini melecut Ebiet untuk melagukan puisi-puisinya.

Ebit G. Ade, Penyanyi, Biografi
Ebiet pertama kali belajar gitar dari kakaknya, Ahmad Mukhodam, lalu belajar gitar di Yogyakarta dengan Kusbini. Semula ia hanya menyanyi dengan menggelar pentas seni di Senisono, Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta dan juga di Jawa Tengah, memusikalisasikan puisi-puisi karya Emily Dickinson, Nobody, dan mendapat tanggapan positif dari pemirsanya. Walau begitu ia masih menganggap kegiataannya ini sebagai hobi belaka. Namun atas dorongan para sahabat dekatnya dari PSK (Persada Studi Klub yang didirikan oleh Umbu Landu Paranggi) dan juga temannya satu kos, akhirnya Ebiet bersedia juga maju ke dunia belantika musik Nusantara. Setelah berkali-kali ditolak di berbagai perusahaan rekam, akhirnya ia diterima di Jackson Record pada tahun 1979.

Jika semula Ebiet enggan meninggalkan pondokannya yang tidak jauh dari pondok keraton, maka fakta telah menunjuk jalan lurus baginya ke Jakarta. Ia melalui rekaman demi rekaman dengan sukses. Sempat juga ia melakukan rekaman di Filipina untuk mencapai hasil yang lebih baik, yakni album Camellia III. Tetapi, ia menolak merekam lagu-lagunya dalam bahasa Jepang, ketika ia mendapat kesempatan tampil di depan publik di sana. Pernah juga ia melakukan rekaman di Capitol Records, Amerika Serikat, untuk album ke-8-nya Zaman. Ia menyertakan Addie M.S. dan Dodo Zakaria sebagai rekan yang membantu musiknya.

Lagu-lagunya menjadi trend baru dalam khasana musik pop Indonesia. Tak heran, Ebiet sempat merajai dunia musik pop Indonesia di kisaran tahun 1979-1983. Sekitar 7 tahun Ebiet mengerjakan rekaman di Jackson Record. Pada tahun 1986, perusahaan rekam yang melambungkan namanya itu tutup dan Ebiet terpaksa keluar. Ia sempat mendirikan perusahaan rekam sendiri EGA Records, yang memproduksi 3 album, Menjaring Matahari, Sketsa Rembulan Emas, dan Seraut Wajah. Sayang, pada tahun 1990, Ebiet yang "gelisah" dengan Indonesia, akhirnya memilih "bertapa" dari hingar bingar indutri musik dan memilih berdiri di pinggiran saja. Baru pada tahun 1995 ia mengeluarkan album Kupu-Kupu Kertas (didukung oleh Ian Antono, Billy J. Budiardjo (alm), Purwacaraka, dan Erwin Gutawa) dan Cinta Sebening Embun (didukung
oleh Adi Adrian dari KLa Project).

Pada tahun 1996 ia mengeluarkan album Aku Ingin Pulang (didukung oleh Purwacaraka dan Embong Rahardjo). Dua tahun berikutnya ia mengeluarkan album Gamelan yang memuat 5 lagu lama yang diaransemen ulang dengan musik gamelan oleh Rizal Mantovani. Pada tahun 2000 Ebiet mengeluarkan album Balada Sinetron Cinta dan tahun 2001 ia mengeluarkan album Bahasa Langit, yang didukung oleh Andi Rianto, Erwin Gutawa dan Tohpati. Setelah album itu, Ebiet mulai lagi menyepi selama 5 tahun ke depan. Ebiet adalah salah satu penyanyi yang mendukung album Kita Untuk Mereka, sebuah album yang dikeluarkan berkaitan dengan terjadinya tsunami 2004, bersama dengan 57 musisi lainnya. Ia memang seorang penyanyi spesialis tragedi, terbukti lagu-lagunya sering menjadi tema bencana.

Pada tahun 2007, ia mengeluarkan album baru berjudul In Love: 25th Anniversary (didukung oleh Anto Hoed), setelah 5 tahun absen rekaman. Album itu sendiri adalah peringatan buat ulang tahun pernikahan ke-25-nya, bersama pula 13 lagu lain yang masih dalam aransemen lama. Kemunculan kembali Ebiet pada 28 September 2008 dalam acara Zona 80 di Metro TV cukup menjadi obat bagi para penggemarnya. Dengan dihadiri para sahabat di antaranya Eko Tunas, Ebiet G Ade membawakan lagu lama yang pernah popular pada dekade 80-an.

Ebit G. Ade, Penyanyi, Biografi
Ebiet dikenal dengan lagu-lagunya yang bertemakan alam dan duka derita kelompok tersisih. Lewat lagu-lagunya yang ber-genre balada, pada awal kariernya, ia 'memotret' suasana kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Tema lagunya beragam, tidak hanya tentang cinta, tetap ada juga lagu-lagu bertemakan alam, sosial-politik, bencana, religius, keluarga, dll. Sentuhan musiknya sempat mendorong pembaruan pada dunia musik pop Indonesia. Semua lagu ditulisnya sendiri, ia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan orang lain, kecuali lagu Mengarungi Keberkahan Tuhan yang ditulis bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dia kemudian Menikah dengan Koespudji Rahayu Sugianto (atau lebih dikenal sebagai Yayuk Sugianto, kakak penyanyi Iis Sugianto) pada tanggal 4 Februari 1982, ia dikaruniai 4 anak, 3 laki-laki dan 1 perempuan:
  • Abietyasakti "Abie" Ksatria Kinasih (lahir 8 Desember 1982)
  • Aderaprabu "Dera" Lantip Trengginas (lahir 6 Januari 1986)
  • Byatriasa "Yayas" Pakarti Linuwih (lahir 6 April 1987)
  • Segara "Dega" Banyu Bening (lahir 11 Desember 1989).
Mereka bertempat tinggal di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Anak sulung Ebiet, Abie juga memiliki bakat musik, dan sering mewakili Ebiet dalam mengecek sound system menjelang ayahnya manggung. Ebiet juga seorang penggemar golf, namun sejak terjadinya bencana tsunami 2004, ia tidak pernah lagi main golf. Tidak seluruh album yang dikeluarkan Ebiet G. Ade berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, ia sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Dan pada tahun-tahun terakhir Ebiet banyak memilih berkolaborasi dengan musisi-musisi berbakat. Jumlah album kompilasinya yang dikeluarkan melebihi album studionya. Sejauh ini terdapat sedikitnya 25 album kompilasinya yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan rekam.

Album studio
  • Camellia I (1979)
  • Camellia II (1979)
  • Camellia III (1980)
  • Camellia 4 (1980)
  • Langkah Berikutnya (1982)
  • Tokoh-Tokoh (1982)
  • 1984 (1984)
  • Zaman (1985)
  • Isyu! (1986)
  • Menjaring Matahari (1987)
  • Sketsa Rembulan Emas (1988)
  • Seraut Wajah (1990)
  • Kupu-Kupu Kertas (1995)
  • Cinta Sebening Embun (1995)
  • Aku Ingin Pulang (1995)
  • Gamelan (1998)
  • Balada Sinetron Cinta (2000)
  • Bahasa Langit (2001)
  • In Love: 25th Anniversary (2007)
  • Masih Ada Waktu (2008)
  • Tembang Country 2 (2009)
Penghargaan
Ebiet G. Ade telah menerima sejumlah penghargaan, antara lain:
  • 18 Golden dan Platinum Record dari Jackson Record dan label lainnya dari album Camellia I hingga Isyu!
  • Biduan Pop Kesayangan PUSPEN ABRI (1979-1984)
  • Pencipta Lagu Kesayangan Angket Musica Indonesia (1980-1985)
  • Penghargaan Diskotek Indonesia (1981)
  • 10 Lagu Terbaik ASIRI (1980-1981)
  • Penghargaan Lomba Cipta Lagu Pembangunan (1987)
  • Penyanyi kesayangan Siaran Radio ABRI (1989-1992)
  • BASF Awards (1984 - 1988)
  • Penyanyi solo dan balada terbaik Anugerah Musik Indonesia (1997)
  • Lagu Terbaik AMI Sharp Award (2000)
  • Planet Muzik Awards dari Singapura (2002)
  • Penghargaan Lingkungan Hidup (2005)
  • Duta Lingkungan Hidup (2006)
  • Penghargaan Peduli Award Forum Indonesia Muda (2006)
  • Sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga independen.
  • Sumber: biografiku.com

Biografi Ayu Ting Ting - "Alamat Palsu"

ayu ting ting, dangdut, penyanyi, biografiAyu Rosmalina atau yang di kenal dengan Ayu Ting Ting lahir di Depok, 20 Juni 1990, merupakan salah seorang penyanyi dangdut yang lagi ngetop dengan lagi hits berjudul "alamat palsu". Dara yang kini menginjak usia 19 tahun itu bercerita saat di bangku SMP, mulai dicekoki musik dangdut oleh orangtua. Sang ibunda Umi Khalsum memang seorang penyanyi. Sejak itulah dia ketagihan. Lalu Ayu mencoba berkarier dari panggung ke panggung, dan akhirnya sadar meraup penghasilan dari musik dangdut.
"Cuma karena emang sudah ketagihan, dapat uangnya dari situ sudah enak. Aku merasakan seperti apa dan lanjut terus sampai sekarang. Tak berpikir saja bisa jadi pekerjaan,”
Pemilik nama asli Ayu Rosmalina juga mengatakan, sebenarnya lebih suka musik Korea Selatan dengan K-Popnya. Namun, mahasiswi dari salah satu universitas swasta di Depok itu merasa sudah kadung cinta dengan dangdut. Pedangdut bernama Ayu Rosmalina ini mengubah namanya saat masuk industri musik menjadi Ayu Ting Ting. dirinya sudah akrab di dunia hiburan sejak umur empat tahun. Ibunya, Umi Khalsum, adalah seorang penyanyi. Tak heran hingga bakat seni dari ibunda turun kepada dara cantik kelahiran Depok, 20 Juni 1992 itu.

Singkat cerita, embel-embel nama ‘Ting Ting’ didapatkan Ayu setelah merilis album pertama pada 2007 berjudul ‘Geol Ajep Ajep’. Di dalam album itu ada lagu berjudul Ting Ting. Lalu sang produser mengusulkan agar Ayu memiliki nama panggung Ayu Ting Ting.
href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxVouaLLPeGhxSpWoDk-rzPC1od-5e38s_851c86FZydsv1dmqgd6ienhtEaArJ5rGGGLIKbTJ8_BjCFIqwT-6HKk75owofeikVl6G4d9BEveFmU574UauCv-oL1lueP2U2wl2yB0YLBmr/s1600/0000374285.jpg">ayu ting ting, dangdut, penyanyi, biografi
Perempuan bernama asli Ayu Rosmalina itu pun ingin tampil beda ketimbang penyanyi dangdut lainnya. Ia tak bergaya seksi dan heboh. Ibunda Ayu pun selalu mendampingi setiap kali putrinya pentas. Perjuangan Ayu untuk bisa diterima di industri musik tanpa neko-neko ternyata tidaklah gampang. Namun semua ditekuni dengan ikhlas.

Ayu saat ini sedang sangat populer dengan lagunya yang berjudul Alamat Palsu. Undangan wawancara dengan media pun tak pernah berhenti. Bahkan, hingga November mendatang jadwal manggung Ayu sudah penuh. Ya, Ayu beken seperti lirik lagunya yang melekat di kepala pendengar, ‘Di mana..di mana..di mana..sekarang tinggalnya di mana...

Biodata / Profile Ayu Ting Ting

Nama : Ayu Rosmalina
Tempat/tgl lahir : Depok, 20 Juni 1990
Profesi : Penyanyi dangdut, presenter, model
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 45 kg
Prestasi : Bintang sari ayu 2006, Putri Depok 2006, Mojang Depok, Presenter Kuis (ANTV), Album Dangdut (Geol Ajep2)
Album : Dangdut (Rekening Cinta), Goyang Sejati (ANTV), Dangdut Yoo (TPI), Kamera Ria (TVRI), Dangdut Pro (TVRI)
Sumber : biografiku.com

Biografi Anang Hermansyah - Musisi Indonesia

Anang Hermansyah, Biografi, musisi, penyanyiBiografi Anang Hermansyah. Terkenal sebagai salah satu musisi Indonesia dan juga aktif menciptakan lagu. Anang Hermansyah lahir di Jember, Jawa Timur, 18 Maret 1969, Sejak SMA di Jember, Jawa Timur, Anang telah tergabung dalam sebuah band. Namun dirinya baru serius bermusik saat kuliah di Universitas Islam Bandung dengan bergabung dalam sanggar milik Doel Sumbang. Anang bahkan sempat membuat rekaman bersama Doel Sumbang, meski akhirnya tidak dipublikasikan. Pada tahun 1989, Anang memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan berkenalan dengan Pay Siburian, gitaris BIP yang saat itu masih memperkuat Slank. Melalui Pay, Anang pun masuk dalam lingkungan pergaulan Gang Potlot dan kemudian memperkuat grup Kidnap. Bersama Kidnap, Anang menelurkan album Katrina pada tahun 1993.

Setelah lepas dari Kidnap, Anang memutuskan untuk menempuha jalur solo dan mengeluarkan album, antara lain "Biarkanlah", "Lepas", "Melayang" dan "Tania". Bersama istrinya, Krisdayanti, Anang mengeluarkan album "Berartinya Dirimu", "Kasih", "Buah Hati" dan "Makin Aku Cinta". Setelah ia bercerai dengan Krisdayanti, ia merilis albumnya Separuh Jiwaku Pergi. Ia juga berduet dengan Syahrini dalam lagu Jangan memilih aku. kemudian ia juga menyanyikan lagu Cinta Terakhir dengan Syahrini setelah itu ia kemudian memutuskan untuk berduet dengan Ashanty.
Anang Hermansyah, Biografi, musisi, penyanyi
Selain sukses menyanyi, Anang juga menjadi pencipta lagu, aranjer sekaligus produser untuk beberapa penyanyi, termasuk untuk sang istri, Krisdayanti, sambil mengelola Studio Hijau, studio rekaman miliknya. Anang juga sukses menggelar Konser 3 Diva, yang melibatkan mantan istrinya,
style="font-weight: bold;">Krisdayanti, serta Titi DJ dan Ruth Sahanaya.

Tak hanya di dunia seni tarik suara, Anang juga melebarkan sayap di dunia seni peran dengan memproduseri film berjudul "Susahnya Jadi Perawan". Film ini didukung oleh Restu Sinaga, Nova Eliza, Al Fathir Muchtar, Olga Syahputra, Tio Pakusadewo, Julia Perez dan Emmie Lemu.

Anang bersama sejumlah musisi beken, seperti Indra Lesmana, Abdi Negara, dan Triawan Munaf, bergabung untuk mendirikan portal musik. Portal tersebut diberi nama IM:port (Independent Music Portal). IM:port bertujuan memberi kesempatan kepada semua musisi, baru dan senior, untuk 'menjual' karya-karya mereka secara lebih mudah ketimbang melalui prosedur label yang dikatakannya sebagai 'cukup ruwet.'

Anang menikah dengan Krisdayanti pada tanggal 22 Agustus 1996. Dari pernikahan tersebut mereka mempunyai 2 orang anak, Titania Aurelie Nurhermansyah (lahir tahun 1998) biasa dipanggil Aurel or Loli dan Azriel Akbar Hermansyah (lahir tahun 2000) biasa dipanggil Azriel or Jiel. Sejak awal pernikahan mereka sering kali dilanda gosip. Meski demikian telah 13 tahun berlalu, akhirnya pasangan ini bercerai secara agama bulan Agustus 2009, kemudian bercerai secara hukum pada November 2009, sekarang ia memilih berduet dengan Ashanty setelah sebelumnya berduet dengan Sharini. Anang kemudian menikah dengan Ashanty pasangan duetnya sekarang setelah sebelumnya berpacaran. Acaranya di tayangkan secara langsung selama dua jam di stasiun TV yang menimbulkan banyak protes dari kalangan masyarakat. Saat ini Anang juga tercatat sebagai anggota DPR RI.
Anang Hermansyah, Biografi, musisi, penyanyi, ashanty
Album solo
Biarkanlah (1992)
Lepas (1994)
Melayang (1996)
Tania (1999)
Jati Diri (2001)
Mata Cinta (2003)
Separuh Jiwaku Pergi (2009)

Album duetCinta (1996)
Kasih (1997)
Buah Hati (1998)
Makin Aku Cinta (2001)
Menuju Terang (2002)
Sepuluh Tahun Pertama (2006)
Dilanda Cinta (2009)
Jangan Memilih Aku (2010)
Tanpa Bintang (2010)
Jodohku (2011)
Sumber : biografiku.com 

Biografi Tukul Arwana - Pelawak Indonesia



biografi, tukul arwana, artis, pelawak, selebritiBiografi Tukul Arwana. Dengan nama asli Tukul Riyanto atau dikenal sebagai Tukul Arwana lahir di Perbalan, Purwosari, Semarang, 16 Oktober 1963 Sejak lahir, ia diberi nama Riyanto, bukan Tukul Riyanto seperti yang dikenal sekarang. Merupakan anak dari pasangan Abdul Wahid dan Sutimah (alm.). Karena ia sering sakit, namanya ditambah kata "Tukul" menjadi Tukul Riyanto. Anehnya, setelah namanya diubah demikian, ia menjadi jarang sakit. Ia pun akhirnya akrab dipanggil Tukul. Di usia 5 bulan, Tukul yang sering sakit diasuh oleh tetangganya, Suwandi. Orang tua Tukul, Abdul Wahid dan Sutimah (alm.) yang memiliki empat orang anak rela menyerahkan Tukul, karena Suwandi sangat ingin menjadikan Tukul sebagai anak angkat.

Dengan bakat alaminya, Tukul muda sudah mulai melawak sejak kelas VI SD. Berbagai macam perlombaan lawak, mulai dari tingkat Kotamadya Semarang, Jawa Tengah, DKI, dan Jabotabek, serta tingkat nasional ia coba. Usahanya ini tidak sia-sia. Ia berhasil menjuarai berbagai perlombaan melawak. Setelah lulus SD, putra ketiga dari pasangan Abdul Wahid dan almarhumah Sutimah itu melanjutkan sekolahnya ke SMP Muhammadiyah Indraprasta. Namun, pada saat Tukul duduk di bangku kelas III, orang tua angkatnya, Suwandi mengalami kesulitan ekonomi. Bahkan, rumah yang selama itu ditempatinya harus dijual. Puncaknya, saat menuntut ilmu di SMA Ibu Kartini, Jalan Sultan Agung, Semarang, Tukul mulai kesulitan untuk membayar biaya sekolah. Tukul pun mulai mencari pekerjaan untuk membiayai sekolahnya.

Selepas SMA, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, selain melawak ia juga pernah bekerja sebagai sopir angkutan (jurusan Johar-Panggung di Semarang). Setelah dua tahun, Tukul berganti pekerjaan menjadi sopir truk gas elpiji di daerah
Tanah Mas, Semarang Utara selama dua tahun, sebelum akhirnya kembali menjadi sopir angkutan. Setelah berganti-ganti pekerjaan, Tukul akhirnya memuntuskan untuk hijrah Jakarta atas ajakan temannya Joko Dewo dan Tony Rastafara sekitar tahun 1992. Selama beberapa tahun di Jakarta, nasibnya belum juga berubah.

Di kontrakannya yang terletak di bilangan Blok S Jakarta Selatan, Tukul banyak dibantu Joko Dewo dan Tony Rastafara untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam keadaan ekonomi yang belum berkecukupan, Tukul menikah dengan gadis berdarah Padang bernama Susiana. Ia dikaruniai 2 orang anak perempuan dan laki laki. Perempuan bernama Novita Eka Afriana dan yang kecil bernama Wahyu Jovan Utama. Setelah menikah, Tukul dan keluarganya tinggal di sebuah kontrakan di daerah Cipete Utara. Sampai akhirnya Tukul melamar kerja di Radio Humor SK dan bekerja di sana bersama rekan pelawak yang lain seperti Bagito, Patrio, Ulfa Dwiyanti, dan lain-lain. Sebelumnya, Tukul sempat menjadi sopir pribadi untuk menafkahi keluarganya.

Nasib mujur Tukul semakin membaik ketika ia diajak dalam produksi Lenong Rumpi oleh Ramon Tommybens. Titik balik kariernya pun mencuat ketika menjadi pendamping Joshua di video klip "Air" dengan iKon diobok-obok-nya sekitar tahun 1997. Nama Tukul Arwana semakin melambung ketika dipercayai untuk menjadi pembawa acara acara musik "Aduhai" di TPI serta acara "Dangdut Ria" di Indosiar. Saat ini, namanya kian melesat ketika TV7 (kini Trans7) mempercayakannya menjadi pembawa acara talk show Empat Mata (Kini Bukan Empat Mata).

Tukul juga membintangi film layar lebar pertamanya yang berjudul Otomatis Romantis. Dalam film yang disutradarai Guntur Soehardjanto ini, Tukul berperan sebagai suami Wulan Guritno dalam sebuah rumah tangga yang ada di ujung kehancuran. Tukul dikenal dengan acara Bukan Empat Mata yang dibawakannya. Selain menjadi pelaku hiburan, Tukul juga merintis usaha yang bergerak di bidang hiburan, yang bernama "Ojo Lali Entertainment". suka makan mie ayam mbok darmi. Nama "Arwana" diberikan oleh rekannya, Tony Rastafara agar Tukul bisa menjadi orang kaya, karena ikan arwana banyak dipelihara orang kaya, sehingga menjadi Tukul Arwana.
Sumber :  biografiku.com

Biografi Raffi Ahmad

Biografi Raffi Ahmad

Biografi Raffi Ahmad.  Nama lengkap Raffi Faridz Ahmad lahir di Bandung, Jawa Barat, 17 Februari 1987 adalah pembawa acara, aktor, dan penyanyi yang berasal dari Indonesia. Anak sulung dari 3 bersaudara pasangan Munawar Ahmad (alm) dan Amy Qanita ini mengawali kariernya sebagai aktor. Hingga saat ini, Raffi telah terlibat di sejumlah sinetron, FTV dan film layar lebar. Selain menjadi aktor, Raffi mengembangkan kariernya menjadi bintang iklan, presenter dan penyanyi. Berawal dari menjadi pemeran pendukung di sinetron pertamanya, Tunjuk Satu Bintang, Raffi baru melejit dalam Senandung Masa Puber dimana dia menjadi pemeran utama bersama Bunga Citra Lestari.

Setelah itu, Raffi terus-menerus muncul di sinetron-sinetron dan FTV remaja bahkan film layar lebar, salah satunya film berjudul Love Is Cinta. Akting apik Raffi di film yang juga dibintangi oleh Acha Septriasa dan Irwansyah ini mendapatkan pujian dari kritikus film. Pada akhir 2006, musisi Melly Goeslaw mengadakan casting untuk grup vokal Bukan Bintang Biasa, yang lebih dikenal dengan sebutan BBB. Proyek ini dikhususkan untuk pemain sinetron remaja Indonesia. Dari sekian banyak pesinetron yang audisi, akhirnya terpilihlah Raffi bersama dengan Laudya Chintya Bella , Chelsea Olivia Wijaya, Dimas Beck dan Ayushita. Single pertama mereka, Let's Dance Together diterima baik di pasaran. BBB kemudian membintangi film berjudul Bukan Bintang Biasa The Movie yang disutradarai oleh Lasja Fauzia. BBB kembali dengan single baru berjudul Bukan Bintang Biasa yang sangat digemari remaja. Duet Raffi dengan Ayushita dalam lagu Jangan Bilang Tidak dijadikan single selanjutnya.

Pada tahun 2008, karier akting Raffi semakin bersinar. Aktor serba bisa ini tampil di film besutan Rudi Soejarwo Liar dan Asoy Geboy. Dan yang makin melambungkan namanya saat ini adalah program musik Dahsyat yang dibawakannya bersama dua artis multi-talenta Luna Maya (mantan presenter) dan Olga Syahputra. Di penghujung tahun, Raffi bersama BBB meluncurkan single baru berjudul Putus Nyambung dan ternyata mendapatkan respon bagus di pasaran. Ini sekaligus menepis anggapan bahwa BBB hanya grup vokal sesaat.

Pada tahun 2009, Raffi yang disebut-sebut sebagai salah satu artis terlaris saat
ini berkat program Dahsyat makin memantapkan diri di bidang presenting. Selain Dahsyat, Raffi juga hadir dalam dua program baru Rafi Wkwkwk dan OMG yang kembali memasangkannya dengan Olga Syahputra. Namun Raffi juga tetap eksis di dunia akting. Bermain di beberapa judul FTV, sinetron Buku Harian Baim hingga sitkom OKB juga dijalaninya hingga saat ini. Selain itu Raffi juga kembali dengan single terbaru Johan (Jodoh Di Tangan Tuhan) dimana dia berduet dengan Laudya Chintya Bella. Mereka hadir dengan nama RaBel atau Raffi/Bella.

Selain kariernya yang cemerlang, Raffi tidak lepas dari berita asmaranya dengan rekan sesama artis. Mulai dari Laudya Chintya Bella, Bunga Zainal, Ratna Galih, Tyas Mirasih, dan Velove Vexia. Raffi kini menjadi subjek pembicaraan hangat di media perihal hubungannya dengan penyanyi nostalgia Yuni Shara yang berusia 14 tahun lebih tua darinya. Raffi yang semula enggan berbagi cerita perihal hubungannya dengan Yuni akhirnya go public di beberapa acara talkshow seperti Just Alvin, Online dan Bukan Empat Mata.

Pada tanggal 26 Februari di acara Dahsyatnya Award 2010, Raffi tampil berdua dengan Yuni di medley lagu Johan dan Kucari Jalan Terbaik. Berbagai tawaran untuk memasangkan keduanya dalam satu proyek pun berdatangan. Mulai dari iklan, single duet 50 Tahun Lagi dan film Rumah Tanpa Jendela. Raffi juga mulai menjajal peruntungan di dunia penyutradaraan dengan menggarap sebuah film pendek berjudul Barbie yang dibintangi oleh Yuni. Film berdurasi 10 menit ini akhirnya diganjar penghargaan Best Movie di malam penghargaan LA Lights Indie Movie 2011.

Di penghujung tahun 2011, Raffi kembali dengan film terbaru berjudul Pocong Kesetanan yang bergenre horor/komedi. Eksistensi dan produktifitas Raffi dalam menghasilkan karya baik dari program tv, sinetron, FTV, film layar lebar, iklan dan beberapa bisnis yang dikelola Raffi, salah satunya rumah produksi Barometer Lite , membuat salah satu tabloid ternama di Indonesia menempatkan nama Raffi pada posisi ke 4 dari 9 artis Indonesia terkaya 2011.

Pada tanggal 17 Oktober 2014, Raffi resmi mempersunting gadis pujaan hatinya, Nagita Slavina yang tak lain aktris cantik sekaligus teman masa kecilnya. Pernikahan Raffi dengan Nagita atau yang akrab disapa Gigi, menjadi pesta pernikahan selebritis termewah di tahun 2014. Pernikahan keduanya mampu menyedot perhatian dan membuat heboh masyarakat Indonesia pada saat itu. Pernikahan mewah Raffi tersebut di gelar di 3 kota besar, yakni Jakarta, Bali, dan Bandung. Mulai dari prosesi adat Jawa, akad nikah, resepsi di Jakarta, Private Party di Bali, hingga Ngunduh Mantu di Bandung disiarkan secara langsung oleh beberapa stasiun televisi nasional selama berhari-hari pada saat itu. 
Sumber : biografiku.com

Biografi Olga Syahputra - Artis Indonesia

Biografi Olga Syahputra

Biografi Olga Syahputra. Nama aslinya adalah Yoga Syahputra atau lebih dikenal dengan nama Olga Syahputra lahir di Jakarta, 8 Februari 1983. Ia adalah seorang artis, pelawak, dan pembawa acara Indonesia. Olga seringkali berperan waria. Namun Olga menampik kalau dirinya memiliki orientasi seksual menyimpang. Sulung dari tujuh bersaudara pasangan Nur Rachman dan Nurhida ini awalnya hanya penggemar yang sering meminta tanda tangan serta foto bareng idolanya. Keberuntungan menghampiri saat dirinya ditawari bermain di film Lenong Bocah. Sayangnya cowok berdarah Minang-Jawa ini diharuskan ikut latihan terlebih dahulu di Sanggar Ananda.

Karena tak punya uang, Olga terpaksa menjual kulkas demi membayar kursus di Sanggar Ananda. Sahabat Olga, Bertrand Antolin yang kemudian mengulurkan bantuan dengan membelikan Olga kulkas baru. Selama aktif di Sanggar Ananda, Olga juga sering ikut syuting meski hanya peran-peran minor. Olga juga pernah menjadi asisten penyanyi Rita Sugiarto. Ketekunan Olga berbuah manis. Setelah sempat berperan di sinetron Kawin Gantung dan Si Yoyo, Olga menjadi presenter Ngidam di SCTV berpasangan dengan Jeremy Thomas. Olga juga bermain di acara komedi Jangan Cium Gue dan disusul Extravanganza ABG. Bergabung dengan Extravanganza ABG di tahun 2005, nama Olga mulai dikenal. Namanya benar-benar melambung setelah di awal 2007 bergabung bersama Indra Bekti dan Indy Barends di acara Ceriwis di Trans TV.

Mulai tahun 2008, Olga menjadi presenter TV acara musik Dahsyat di stasiun RCTI bersama dua artis multi-talenta Luna Maya dan Raffi Ahmad. Selain menjadi presenter, ia juga membintangi beberaya layar lebar, di antaranya Skandal Cinta Babi Ngepet dan Mau Lagi. Film Mau Lagi sebelumnya dicekal dan tidak dapat beredar. Namun setelah berganti nama menjadi Cintaku Selamanya, film ini diberi izin untuk diedarkan.

Tak puas hanya manjadi presenter dan bintang film, Olga mulai merambah dunia tarik suara. Saat ini,
Olga telah merilis dua lagu single-nya, yaitu Hancur Hatiku dan Jangan Ganggu Aku Lagi yang keduanya merupakan lagu ciptaan Charly ST 12 dengan label Nagaswara. Olga juga memenangkan penghargaan sebagai Presenter Acara Variety Show Music Terfavorit dan Pelawak Terfavorit dalam Panasonic Awards 2009 dan Panasonic Gobel Awards 2010 yang disiarkan di RCTI , TPI, dan Global TV. Kini, Olga tidak lagi menjadi presenter acara Ceriwis, melainkan acara Online di Trans TV bersama Jeng Kellin (Nycta Gina).

Olga juga mengembangkan bisnisnya dengan membuka sebuah butik bersama dengan adik perempuannya, Reny Nurman yang bernama "Rumah Olga Syahputra" yang berlokasi di lantai 1 Los C2 No. 3A, ITC Kuningan, Jakarta Selatan. Ia mengatakan bahwa bisnisnya ini juga membantu adiknya yang sedang liburan kuliah. Olga juga pernah menjadi pemain di Opera Van Java Trans7 dari 2008-2010. Di tahun yang sama Olga mulai bermain di acara sahur di Trans TV sejak tahun 2008-2014. Kemudian dilanjutkan di acara Pesbukers ANTV bersama Jessica Iskandar, Raffi Ahmad dan pemain lainnya.

Selain menjadi presenter, ia juga membintangi beberapa film layar lebar, di antaranya Skandal Cinta Babi Ngepet dan Mau Lagi. Film Mau Lagi sebelumnya dicekal dan tidak dapat beredar. Namun setelah berganti nama menjadi Cintaku Selamanya, film ini diberi izin untuk diedarkan. Tak puas hanya menjadi presenter dan bintang film, Olga mulai merambah dunia tarik suara. Olga telah merilis dua single, yaitu Hancur Hatiku (2009) dan Jangan Ganggu Aku Lagi (2010) yang keduanya merupakan lagu ciptaan Charly Setia Band dengan label Nagaswara. Selama berkarier di dunia hiburan Olga juga memenangkan penghargaan sebagai Presenter Acara Variety Show Music Terfavorit dan Pelawak Terfavorit dalam Panasonic Awards 2009 dan Panasonic Gobel Awards 2010 yang disiarkan di RCTI, TPI (sekarang MNC TV), dan Global TV.

Pada bulan April 2014, Olga Syahputra mengalami penyakit radang selaput otak yang sebelumnya dikabarkan Olga terkena kanker hingga dugaan mengalami guna-guna, ini terlihat dari rasa sakit kepala dan terus menurunnya daya tahan tubuh dari hari ke hari. Olga sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, lalu karena keadaan belum membaik, Olga sempat melakukan pengobatan di Jerman, sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan perawatan di Singapura. Pada 27 Maret 2015, Olga meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura karena penyakit meningitis yang sudah dideritanya.
Sumber : biografiku.com 

Biografi Deddy Mizwar


Biografi Deddy MizwarBiografi Deddy Mizwar. Beliau lahir di Jakarta, 5 Maret 1955 adalah seorang aktor senior dan sutradara Indonesia. Kecintaan aktor asli Betawi ini pada dunia seni tidak terbantahkan lagi. Buktinya. selepas sekolah. ia sempat berstatus pegawai negeri pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Namun ayah dari 2 anak ini hanya betah 2 tahun saja sebagai pegawai karena ia lebih gandrung main teater- ia bergabung di Teater Remaja Jakarta. Selebihnya. jalan hidupnya banyak ia baktikan pada dunia seni. lebih tepatnya seni peran. Darah seni itu rupanya mengalir deras dari ibunya. Ny. Sun'ah yang pernah memimpin sangar seni Betawi.

Akhirnya, ia dan ibunya kerap mengadakan kegiatan seni di kampung sekitarnya. "Pertama kali manggung, saat acara 17 Agustus-an di kampung. Saya bangga sekali waktu itu. karena ditepukin orang sekampung. Saya pun jadi ketagihan berakting"kenang Deddy. Kecintaannya pada dunia teater telah mengubah jalan hidupnya. Beranjak dewasa. sekitar tahun 1973. Deddy mulai aktifdi Teater Remaja Jakarta. Dan lewat teater inilah bakat akting Deddy mulai terasah. Deddy pernah terpilih sebagai Aktor Terbaik Festival Teater Remaja di Tainan Ismail Marzuki. Tidak sekedar mengandalkan bakat alam. Deddy kemudian kuliah di LPKJ. tapi cuma dua tahun. Memulai karier di film pada 1976. Deddy bekerja keras dan mencurahkan kemampuan aktingnya. di berbagai film yang dibintangi. Pertama kali main film, dalam Cinta Abadi (1976) yang disutradarai Wahyu Sihombing. dosennya di LPKJ. dia l3ngsung mendapat peran utama. Puncaknya. perannya di film Naga Bonar kian mendekatkannya pada popularitas. Kepiawaiannya berakting membuahkan hasil dengan meraih 4 Piala Citra sekaligus dalam FF11986 dan 1987 diantaranya: Aktor Terbaik FFI dalam Arie Hanggara (1986). Pemeran Pembantu Terbaik FFI dalam Opera Jakarta (1986). Aktor Terbaik FFI dalam Naga Bonar (1987). dan Pemeran Pembantu Terbaik FFI dalam Kuberikan Segalanya (1987).

Di awal tahun 90-an. karir Deddy Mizwar mencapai puncak. Melalui kekuatan aktingnya yang mengagumkan. popularitas ada dalam genggamannya. Meski namanya semakin populer. Deddy merasa hampa. Di tengah rasa hampa. pikirannya membawanya kembali pada masa kecilnya. Lahir di Jakarta 5 Maret 1955. ia tumbuh di tengah nuansa religius etnis Betawi. la terkenang suasana pengajian di surau yang tenang dan sejuk. Jiwanya ingin kembali mencicipi suasana teduh di masa kecil itu. Pergolakan batinnya akhirnya berakhir setelah ia meyakini bahwa hidup ini semata-mata beribadah kepada Allah. Sejak itu. Deddy belajar agama secara intens. Kini segala hal harus bernilai ibadah bagi Deddy. Termasuk pada bidang yang digelutinya yakni dunia perfilman dan sinetron. 

Suami dari Giselawati ini kemudian memutuskan untuk terjun langsung memproduksi sinetron dan film bertemakan religius sebagai wujud ibadahnya kep3da Allah.
Didirikanlah PT Demi Gisela Citra Sinema tahun 1996. Tekadnya sudah bulat kendati pada perkembangan berikutnya banyak rintangan dan hambatan ditemui.
Biografi Deddy Mizwar
Deddy Miswar
Ketika itu sinetron religius Islam masih menjadi barang langka dan kurang bisa diterima pihak stasiun televisi. Kondisi ini tidak menyurutkan langkahnya. Maka dibuatlah sinetron Hikayat Pengembara yang tayang di bulan Ramadhan. Usahanya berbuah hasil. Rating sinetron ini cukup menggembirakan. Setelah itu hampirsemua stasiun televisi menayangkan sinetron religius bulan Ramadhan. Berjuangnya sungguh keras tapi setelah itu semua orang bisa menikmati.' kata Deddy bangga.

Diakuinya produk sinetron yang bernafaskan religius Islam sulit mendapatkan tempat di stasiun televisi selain di bulan Ramadhan. Hal ini disebabkan stasiun teve terlampau under estimate di samping memang tidak banyak sineas yang mau membuattayangan sinetron religius di luar bulan Ramadhan. Dalam pandangan Deddy Mizwar. film merupakan salah satu media dakwah yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan-pesan Islam kepada masyarakat luas termasuk kalangan non-Muslim. 'Saya contohkan sinetron 'Lorong Waktu' yang ternyata diminati pula oleh warga non-Muslim. Bahkan. saat ini 'Lorong Waktu' diputar ulang di luar bulan Ramadan hingga saya berkesimpulan sinetron atau film dakwah tak harus identik dengan bulan Ramadan.' katanya. Dengan kata lain, masyarakat rupanya mau menerima dan menyambut hangattayangan religius di luar Ramadhan.
Biografi Deddy Mizwar
Deddy Mizwar
Ke depan. Deddy akan terus berusaha konsisten memproduksi film dan sinetron religius.
la juga menyarankan agar umat Islam mendirikan stasiun TV sendiri. sehingga umat Islam memiliki alternatif dalam memilih stasiun TV maupun acaranya. "Sudah waktunya umat Islam mengisi dan mewarnai acara-acara TV. Saya melihat potensi ke 3rah itu cukup besar terutama dari kalangan sineas muda dan mahasiswa. kata aktor yang telah membintangi sekitar 70 film layar lebar ini penuh optimisme.